PBB dan OKI Kutuk Aksi Pembakaran Al Quran Di Swedia

Petugas polisi anti huru hara mengamankan area saat ratusan pengunjuk rasa melakukan kerusuhan di lingkungan Rosengard di Malmo, Swedia, pada 28 Agustus 2020/RMOL

Saad menegaskan Moratinos mengajak komunitas keagamaan tidak terprovokasi insiden tersebut, serta bersama-sama mencegah penodaan terhadap kitab suci dan simbol-simbol agama lainnya.

“Tindakan ini merupakan penghinaan terhadap tujuan dan nilai yang dianut oleh Aliansi Peradaban PBB yang bekerja pada promosi saling menghormati dan memahami serta memperkuat dialog antara budaya dan antaragama,” lanjut Saad.

Aksi unjuk rasa terjadi di selatan Swedia di mana orang-orang saling melempar batu ke arah polisi dan membakar ban, pada Jumat (28/9) malam. Sedikitnya 10 orang ditangkap dan beberapa polisi terluka dalam bentrokan tersebut.

Kerusuhan itu terjadi beberapa jam setelah seorang politisi Denmark anti-Muslim, Rasmus Paludan, dilarang memasuki wilayah itu.

Para pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan membakar ban di jalanan kota Malmo sejak Jumat malam. Eskalasi kekerasan terus meningkat hingga Sabtu dini hari.

Juru bicara kepolisian Swedia Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Expressen, sekitar 300 orang turun ke jalan terkait insiden sebelumnya di mana para pengunjuk rasa juga membakar Alquran.

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigrasi Denmark, akan melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara di acara yang diadakan pada hari yang sama dengan sholat mingguan untuk Sabat Muslim. Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangannya dengan mengumumkan bahwa dia telah dilarang memasuki Swedia selama dua tahun.

Baca Juga  Hina Yahudi Disebut Anti Semit, Giliran Hina Islam Dianggap Kebebasan Berekspresi

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan