PBNU Pastikan Tak Ikut Demo PA 212

Foto: Helmy Faishal Zaini/Dok Istimewa

IDTODAY NEWS – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tak terlibat aksi demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja yang digelar PA 212 dkk yang digelar hari ini. PBNU memilih jalan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“NU tidak akan ikut dalam demo tersebut. PBNU lebih memilih jalan JR ke MK,” kata Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, Senin (12/10/2020).

Helmy juga berharap demo berjalan tertib dan tidak berujung kericuhan. PBNU mengingatkan tindakan perusakan tidak sesuai tuntunan agama.

“PBNU berharap tidak lagi ada kekerasan. Karena merusak bukanlah tuntutan agama,” kata Helmy.

Terkait demo tolak omnibus law hari ini, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pengamanan. Polisi juga mengimbau agar massa tidak terprovokasi dan tidak ditunggangi oleh kepentingan lain.

“Jadi kita masih menunggu dari data intelijen. Kita kan harus tahu massanya berapa. Intinya Polri sudah siap mengamankan aksi besok. Khusus di istana kami maksimalkan untuk pengamanannya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/10).

Baca Juga  Demo Tolak Omnibus Law di DPRD Jateng Diwarnai Lemparan Botol-Bambu

Nana menyebut, aksi tersebut akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta. Jumlah personel pengamanannya sendiri, kata Nana, akan disesuaikan dengan massa.

“Kita akan menyesuaikan dengan jumlah massa ya,” katanya.

Nana mengatakan pihak kepolisian dan TNI siap mengamankan aksi tersebut. Personel TNI-Polri sendiri telah melaksanakan apel gelar pasukan terkait rencana aksi tersebut.

Lebih lanjut, Nana mengimbau kepada massa untuk melakukan aksi secara tertib dan damai. Massa diimbau tidak terprovokasi oleh penyusup yang menunggangi aksi massa.

Baca Juga  Pelajar dan Dukun Santet Ikut Aksi Demo Tolak Omnibus Law di Banyuwangi

“Saya imbau kepada masyarakat khususnya kepada para pengunjuk rasa ini agar selalu menjaga setiap mereka aksi, harus menjaga kekuatannya berapa, jangan sampai disusupi atau ditunggangi kelompok anti kemapanan,” katanya.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan