Pemimpin Harus Beri Contoh, Sujiwo Tejo Tantang Para Petinggi Divaksin Duluan

Sujiwo Tejo berpose di sela wawancara promosi film Kafir di kantor Kompas.com, Jakarta, Jumat (27/7/2018). Film horor yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis ini ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 2 Agustus 2018.(Foto: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

IDTODAY NEWS – Budayawan Sujiwo Tejo kembali angkat bicara mengenai wacara pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Seolah menyindir petinggi negara, Sujiwo Tejo mengatakan baiknya mereka lebih dulu menjajal vaksinnya.

Menurut Sujiwo Tejo, keberanian para pemimpin negara tersebut yang akan menentukan langkah rakyat sebelumnya.

Sebab apabila mereka berani vaksin Covid-19, rakyat pun bisa dipastikan akan ikut berani juga.

“Tentang vaksinasi Corona baiknya para petinggi dulu yang divaksin, setelah terbukti mereka berani divaksin, baru rakyat akan berani,” kata Sujiwo Tejo lewat jejaring Twitter miliknya, Jumat (24/10/2020) petang.

Lebih lanjut lagi, Sujiwo Tejo mengingatkan para petinggi negara dengan konsep kepemimpinan sebagaimana dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara.

Baca Juga  Ketua Satgas: Meski Vaksin Covid-19 Sudah Datang, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Adapun konsep yang disorot oleh Sujiwo Tejo tidak lain bagian “Ing Ngarsa Sung Tulodo” yang bisa diartiakn menjadi “Di Depan Memberi Contoh”.

Sujiwo Tejo menyatakan konsep tersebut harus diresapi oleh para petinggi negara, terkhusus untuk kasus vaksinasi Covid-19 ini.

Sebab menurutnya petinggi negara lah yang seharusnya masuk ke dalam gelombang pertama pengadaan vaksin negara.

“Ini sesuai dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara bahwa pemimpin itu harus ‘Ing Ngarsa Sung Tuladha’,” ungkapnya.

“Jangan khianati Ki Hadjar Dewantara,” tandasnya.

Pemerintah Targetkan Vaksin Dapat Digunakan Masyarakat Akhir Tahun

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan pengadaan vaksin saat ini menjadi prioritas pemerintah. vaksin itu disebut bisa diakses akhir tahun ini.

Baca Juga  Prof Abdul Muthalib Suntik Vaksin Jokowi, dr Reisa Broto Asmoro: Kenapa Tangannya Gemeteran Prof?

Airlangga menungkapkan, bahwa pemerintah juga telah menyiapkan peraturan presiden (Perpres) terkait pembelian vaksin peraturan menteri kesehatan (Permenkes).

“Metode pembeliannya perlu dibuatkan regulasi agar tepat sasaran, dan tepat jumlah,” ujar Airlangga dalam diskusi secara virtual di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, seperti dikutip dari laman Satgas Covid-19, Kamis (22/10/2020).

Lebih lanjut, menurutnya bahwa pemerintah akan menempuh dua jalur dalam pengadaan vaksin tersebut. Pertama jalur mandiri melalui pengembangan Virus Merah Putih yang dalam tahap siap masuk ke produksi pada akhir tahun 2021.

Kedua adalah jalur kerja sama internasional. Beberapa di antaranya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan farmasi kelas dunia seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan Astrazeneca yang dikembangkan Oxford University, Inggris.

Baca Juga  Mengapa Jokowi Mau Jadi Orang Pertama Yang Menerima Vaksin Covid-19?

Sebagai contoh vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak tiga juta dosis yang diharapkan masuk ke Indonesia pada akhir November ini. Selain itu Sinovac juga akan mengirimkan 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku di akhir tahun. Bahan baku itu akan diproduksi di Bio Farma.

Adapun, terkait prioritas yang mendapatkan vaksin, berdasarkan studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin tahap pertama diberikan pada garda terdepan. yang bergerak di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat serta aparat penegak hukum sebagai penunjangnya.

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan