IDTODAY NEWS – Belajar dari pengalaman pemilihan presiden (Pilpres) 2014, Puan Maharani harus memelototi langkah politik kakaknya, Prananda Prabowo.
Bukan hanya sang kakak Ketua DPR RI itu juga harus mewaspadi manuver Ganjar Pranowo di internal PDI Perjuangan agar tidak diserobot menjadi calon Presiden di Pilpres 2024.
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, peluang Puan untuk menjadi calon Presiden terbuka lebar jika melihat pengalaman yang dimiliki serta masih adanya trah Soekarno.
Akan tetapi, Puan juga disarankan agar tidak lengah karena posisinya bisa saja terancam oleh Prananda maupun Ganjar.
“Puan juga harus mencermati langkah politik Prananda dan Ganjar Pranowo. Karena, bisa saja, contoh di Pilpres 2014 terulang. Tiket di Pilpres diberikan kepada di luar trah Soekarno, Joko Widodo,” ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/9).
Akan tetapi, Dian melihat bahwa Puan juga sudah mulai bekerja keras untuk meningkatkan kerja-kerja elektoral.
Ditambah lagi belakangan, sikap PDIP terkesan maju-mundur soal rencana amandemen jabatan presiden tiga periode.
“Layaknya permainan catur. Maka pastinya PDIP membuat sejumlah skema politik. Jika rencana amandemen jabatan presiden tiga periode terlalu resisten maka mereka menyiapkan kader internal untuk menghadapi realitas politik,” pungkas Dian.
Puan Maharani dalam beberapa bulan terakhir massif memasang baliho di seluruh jalan protokol kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Bahkan di basis-basis pemilih PDIP baliho Puan nampak sangat menjamur dipasang oleh para kader-kader PDIP.
Sisi lain, Ganjar Pranowo meski tidak secara terbuka ambisi menjadi calon presiden, sampai saat ini relawannya terus membentuk simpul struktur. Terbaru, Relawan Sahabat Ganjar di deklarasikan oleh diaspora Indonesia di 17 negara.
Sumber: rmol.id