Kategori
Hukum Politik

Jimly Asshiddiqie: BNPT Jangan Jadi Pembela Pelaku Penikam Syekh Ali Jaber

IDTODAY NEWS – Kritik keras disampaikan anggota DPD RI Jimly Asshiddiqie kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang memberi komentar atas kasus penusukan penceramah terkenal, Syekh Ali Jaber.

Dalam pernyataannya, Boy menyebut bahwa kondisi gangguan jiwa atau gila yang dialami penusuk Syekh Ali Jaber, Alfin Andrian pernah dibuktikan lewat hasil pemeriksaan rumah sakit tahun 2016. Informasi yang sama juga diterima BNPT dari pihak keluarga.

Jimly Asshiddiqie pun meminta BNPT untutk tidak menjadi pembela dalam kasus ini.

“BNPT jangan jadi pemberla ataupun pemutus,” terangnya dalam akun Twitter pribadi sesaat lalu, Selasa (15/9).

Menurutnya, masalah isu gangguan jiwa yang diidap Alfin merupakan bagian dari tugas advokat untuk membela. Sementara hakim akan memberi putusan atas kasus ini.

“Biarlah tugas advokat yag membelanya di pengadilan dan hakim yang memutus apakah pelaku kejahatan gila atau tidak,” demikian mantan ketua MK itu.

Sumber: rmol.id

Kategori
Peristiwa

Sosok Penusuk Syekh Ali Jaber di Mata Tetangga, Dikenal Berandalan dan Tak Ada Tanda Gangguan Jiwa

IDTODAY NEWS – Alfin Andrian (24) kini telah ditetapkan menjadi tersangka seusai menusuk pendakwah Syekh Ali Jaber di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu, (13/9/2020) sore.

Pihak keluarga Alfin mengklaim, tersangka mengalami gangguan jiwa bahkan sempat melakukan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.

Namun tetangga Alfin, justru mendeskripsikan tersangka sebagai orang yang normal, bahkan cenderung nakal karena kerap terlibat perkelahian.

Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin (14/9/2020), Alfin sendiri merupakan warga Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.

Seorang tetangga yang namanya enggan disebutkan mengatakan bahwa tersangka tampak normal dalam kesehariannya.

“Saya belum lama ini bertemu papasan di jalan dengan dia (pelaku Alfin), biasa saja,” ucap tetangga Alfin.

“Malah sempat saya tawarkan rokok, karena saya lihat dia nggak bawa rokok, dan diambil,” ujar pria yang enggan disebutkan identitasnya tersebut, saat diwawancara Tribunlampung.co.id melalui pesan WhatsApp, Senin (14/9/2020).

Berdasarkan penjelasan tetangga tersangka, Alfin terkenal akan sifat berandalnya.

Bahkan Alfin sempat beberapa kali terlibat perkelahian dengan warga sekitar kampung.

Alfin sendiri diketahui sudah lama tinggal di daerah tersebut.

Tanda-tanda tersangka mengalami gangguan jiwa juga tidak nampak dari yang bersangkutan.

“Setahu saya dia (Alfin) dari kecil memang tinggal di rumahnya itu. Jadi nggak mungkin kalau dia baru seminggu tinggal di sekitar sini,” ucapnya.

“Beberapa kali saya bertemu dia di jalan dan mengobrol, tidak ada tanda-tanda kalau Alfin itu gangguan jiwa,” imbuhnya.

Di sisi lain, tetangga Alfin membenarkan bahwa ibu tersangka bekerja sebagai TKI.

“Iya benar (kerja sebagai TKI), sudah lama, saya kurang paham pastinya kapan, tapi memang sudah lama sekali pergi (ke luar negeri),” tutup tetangga Alfin tersebut.

Pusing Dengar Orang Mengaji

Ayah pelaku, M Rudi (46) mengatakan, pelaku mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2017 silam.

Akibat gangguan jiwa yang dialami oleh Alfin, yang bersangkutan sempat melakukan rawat inap di rumah sakit jiwa.

“Iya mentalnya, karena gangguan saja,” kata Rudi, di Mapolres Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

Selama 7 hari Alfin menjalani perawatan di RSJ Lampung sebelum akhirnya diperbolehkan untuk melakukan rawat jalan.

Terkait peristiwa penusukkan terhadap Syekh Ali Jaber, Rudi meyakini gangguan jiwa yang diderita oleh anaknya kembali muncul.

“Iya mungkin (penyakit kumat),” kata Rudi.

Kemudian, paman pelaku, Rangga (28) turut mengiyakan bahwa Alfin memang mengalami gangguan jiwa.

Keanehan sudah ditunjukkan ketika Alfin bekerja menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.

“Kadang kalau ada yang mau isi ulang dia (Alfin) bengong saja, diam gak mau melayani,” kata Rangga.

Akhirnya pada hari raya Idul Adha 2020 lalu, Alfin tak lagi bekerja di Rawajitu, dan sempat pulang ke rumah kakeknya di Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.

Rangga menduga gangguan jiwa yang diderita oleh Alfin kumat saat yang bersangkutan pulang dari Rawajitu.

Gelagat aneh Alfin muncul ketika ia mendengar suara pengajian dari pengeras suara masjid.

“Terakhir itu dia kalau dengar suara pengajian langsung tutup kuping, katanya pusing dengar itu (suara pengajian),” jelas Rangga.

Pelaku Mengaku Halusinasi

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Senin (14/9/2020) polisi menyebut bahwa selama ini pelaku yang sering menyaksikan acara agama di televisi.

Namun, pelaku mengaku memiliki halusinasi yang aneh terkait acara agama yang ditontonnya tersebut.

“Motif yang kami dalami dari hasil pemeriksaan semalam, tersangka AA ini adalah seorang yang selalu mengikuti kegiatan daripada kegiatan dari salah satu program televisi yang ditayangkan setiap minggu,” jelas Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Z. Pandra Arsyad.

“Rupanya dari tayangan-tayangan itu mengakibatkan atau berpikiran yah, artinya dari dalam pemikiran tersangka seolah-olah akan hadir dalam dirinya,” imbuhnya.

Bahkan, keluarga menyebut pelaku sudah menderita gangguan jiwa selama empat tahun terakhir.

Sedangkan, pelaku sendiri tinggal tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Pelaku baru tinggal di lingkungan tersebut selama satu minggu.

Sebelumnya, pelaku tinggal di rumah neneknya yang berada di Kabupaten Mesuji Lampung.

Tak hanya itu, pelaku juga sempat berpikir Syekh Ali Jaber mendatangi rumahnya.

“Sehingga dia rasanya terbayang pada saat pikiran-pikiran dia selalu datang dan pada beberapa saat yang lalu sempat dia katakan bahwa sempat hadir di rumahnya dalam pemikirannya,” ujar Pandra.

Lalu ketika pelaku tahu soal Syekh Ali Jaber mendatangi masjid tersebut untuk mengisi acara, Alpin Adrian bergegas datang.

Saat melihat langsung Syekh Ali di acara itu, munculah pemikiran untuk menyerang sang ulama.

“Nah karena diinformasikan atau dia dapat informasi bahwa adanya penceremah Syekh Ali Jaber dalam kegiatan Hafidz Quran di Masjid Falahudin tersebut dia langsung bergegas untuk mendekat.”

“Dan melihat langsung dan tergerak hatinya untuk melakukan tindakan pidana yaitu melakukan penusukan pada penceramah Syekh Ali Jaber tersebut,” jelas Pandra.

Sumber: tribunnews.com

Kategori
Peristiwa

Penusuk Syekh Ali Jaber Stres Karena Ibunya Nikah Lagi

IDTODAY NEWS – Polisi menemukan fakta baru terkait kasus penusukan terhadap pendakwah, Syekh Ali Jaber yang dilakukan pemuda bernama Alpin Andria (24). Dugaan sementara, pelaku tersebut mengalami gangguan jiwa.

Kapolresta Bandarlampung Kombes Yan Budi Jaya mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga Alpin mengalami stres sejak 2016 lalu. Pemicunya diduga gegara ibunya yang bekerja di Hong Kong menikah lagi.

“Tapi kami sebagai penyidik tidak mempercayai sepenuhnya keterangan keluarga pelaku sehingga kita berkoordinasi dengan Biddokes Polda Lampung, dan juga memanggil dokter psikiater dan kejiwaan dari Jakarta untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar gangguan jiwa,” kata dia, Senin (14/9/2020).

Menurutnya, dalam keterangan dokter dari Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa setelah diperiksa, memang ada indikasi ke arah sana tapi itu masih jauh dari gangguan kejiwaan.

“Pelaku belum kami antarkan ke rumah sakit jiwa dan pemeriksaan kejiwaannya pun belum dilaksanakan. Ini tidak serta merta langsung diantarkan ke rumah sakit jiwa karena ada banyak item yang harus dilengkapi,” kata dia.

Setelah ditangkap, polisi telah menetapkan Alpin sebagai tersangka. Terkini dia sudah meringkuk di penjara.

“Tersangka kami kenakan pasal 351 ayat 2 dengan ancaman maksimal penjara lima tahun. Jadi tersangka sudah ditahan di rutan Polresta,” kata dia.

Ditusuk saat Ceramah

Syekh Ali Jaber sebelumnya ditusuk oleh orang tidak dikenal saat tengah berdakwah di Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandarlampung, Minggu (13/9) kemarin.

Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 17.15 WIB saat Syekh Ali Jaber tengah berdialog dengan jamaah. Tiba-tiba, seorang pria tidak dikenal menghampiri Syekh Ali Jaber dan menusukkan pisau hingga mengenai lengan bahu kanannya.

Sumber: ayobandung.com

Kategori
Peristiwa

Terkuak Alasan Pelaku Tusuk Syekh Ali Jaber

IDTODAY NEWS – Alpin Andria atau Alfin Adrian, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber kepada polisi mengaku spontan melakukan aksi penusukan kepada sang penceramah. Dia mengaku sering berhalusinasi didatangi oleh Syekh Ali Jaber.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya menyebut ada beberapa keterangan terkait motif penusukan yang disampaikan pelaku ke polisi. Motifnya pun masih berubah-ubah.

“Keterangan pelaku soal motifnya itu masih berubah-ubah,” kata Kombes Budi saat dihubungi Indozone, Senin (14/9/2020).

Kombes Budi pun menyebut jika pengakuan yang sering diucapkan pelaku yakni dia spontan melakukan aksi penusukan ke Syekh Ali Jaber. Senada dengan Kombes Budi, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana mengatakan pelaku mengaku kerap berhalusinasi dijumpai oleh Syekh Ali Jaber.

“Kalau dari hasil pemeriksaan dia spontan, dia tidak tahu kalau ada kedatangan Syekh Ali Jaber karena dekat dari rumah dan dari pengakuannya dia setahun yang lalu dia halusinasi pernah didatangi Syekh ini,” kata Kompol Rezky.

Kompol Rezky mengatakan pelaku sering mengikuti aktivitas Syekh Ali Jaber melalui Youtube. Ketika Syekh Ali Jaber singgah di masjid dekat rumah pelaku, pelaku malah mengambil pisau dan menikam Syekh Ali Jaber.

“Dia sering mengikuti di Youtube, TV Ali Jaber ini. Begitu mendengar dari masjid ada Ali Jaber nah nggak lama dari situ dia ke dapur ambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi secara spontan pada saat itu,” beber Rezky.

Meski begitu, Rezky menegaskan pihaknya masih mendalami motif dari pelaku penusukan itu. Proses pemeriksaan pun masih dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Tapi masih kita dalami nih, sementara pengakuannya seperti itu,” pungkas Rezky.

Sumber: indozone.id

Kategori
Peristiwa

KB PII: Penusukan Syekh Ali Jaber Bukti Kerapuhan Negara

IDTODAY NEWS – Peristiwa penusukan pendakwah Syekh Ali Jabber membuat prihatin Ormas Islam Indonesia. Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII), Nasrullah Larada, menyatakan peristiwa penusukan tersebut menandakan bahwa keamanan negara sangat mengusik bagi warga negara terutama para ulama, zuama, asaatidz, kyai, dan para habaib.

Syekh Ali Jaber (kanan) memberikan Alquran kepada salah seorang warga Suku Anak Dalam.

“Jika pihak kepolisian tidak mampu membongkar siapa dalang dibalik semua peristiwa penusukan yang menimpa para tokoh agama, maka sangat wajar jika sebagian besar rakyat Indonesia menyatakan bahwa keamanan dan kenyaman umat Islam dan warga negara lainnya sedang terancam serius. Negara kini benar-benar terancam keutuhannya,” kata Nasrullah, di Jakarta, (14/9).

Menurutnya, salah satu tugas pokok negara adalah menjaga keamanan warganya, jika gagal, maka runtuhlah salah satu fungsi pondasi NKRI. Oleh karen itu, KB PII mendesak kepada aparat berwenang untuk segera mengusut dn membongkar kedok dibalik penusukan para tokoh agama yang akhir-akhir ini sering terjadi.

“Kita tahu bahwa tokoh agama adalah salah satu penjaga moral bangsa, maka sudah sepatutnya kriminalisasi terhadap para tokoh agama dihentikan,” tegas Nasrullah.

Terkait kejadian tersebut, KB PII selaku ormas Islam mendeak kepada Presiden Republik Indonsia Bapak Joko Widodo bersikap tegas. Segala aksi kekerasan kepada para ulama harus dihentikan dan tidak boleh dibiarkan menggantung dan hilang begitu saja seperti kasus yang sama pada beberapa waktu yang lalu.

“Kami berharap agar kita bisa sama-sama menjaga keutuhan dan kerukunan berbangsa dan beragama secara serius. Kesatuan yang selalu kita dengungkan, sudah menuju kearah kerapuhan bahkan menuju keruntuhan. Sikap dan tindakan tegas dari Bapak Presiden RI sangat ditunggu untuk memberi sanksi bagi para pengganggu keutuhan NKRI,” kata Nasrullah menandaskan.

Sumber: kumparan.co.id

Kategori
Peristiwa

Istri Baru Melahirkan dan Tidak Punya Pekerjaan, Ini Sosok Penusuk Syekh Ali Jaber

IDTODAY NEWS – Seorang pengguna media sosial Welza Onistia menyebut Alfin Andrian, penusuk Syekh Ali Jaber tidak gila.

Pemilik akun @welzaonistia itu menyebut Alfin Andrian adalah tetangga gangnya di Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung.

Ia menyebut Alfin sudah berkeluarga. Ia memiliki seorang istri yang baru melahirkan. Namun Alfin tidak memiliki pekerjaan tetap.

Ia meyakini Alfini disuruh dan dibayar untuk menusuk Syek Ali Jaber karena butuh uang.

“Tetangga gang rumah gue ini, dia gak gila. Dia masih waras. Pasti dia disuruh dan dibayar buat nusuk syekh karena istrinya baru ngelahirin. Dia kagak ada pemasukan dana, kerja juga kagak,” kata @welzaonistia.

Mayoritas warganet tidak percaya Alfin Andrian gila. Selain karena penampilannya cukup rapi dan bersih, penusuk Syek Ali Jaber itu juga aktif di media sosial. Bahkan, dia sering selfi, bermain musik dan nyanyi di kafe.

Wakil Ketua MPR, RI Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta agar masalah itu tidak dikaburkan dengan menyebut penusuk Syek Ali Jaber mengalami gangguan jiwa.

“Netizen saja bisa mengunggah foto2 si penusuk lagi selfi ria dan makan bakso pula. Polisi agar Usut tuntas, berikan sanksi keras, agar negara hukum tegak dan umat tidak selalu cemas,” kata Hidayat Nur Wahid di akun Twitternya, Senin (14/9).

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto menjelasakan, berdasarkan penjelasan orang tua pelaku mengalami gangguan jiwa.

“Tetapi dari pihak kepolisian tidak percaya begitu saja menerima penjelasan ini. Sehingga dari pihak kami proaktif malam ini untuk mengundang dokter dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung,” kata Irjen Pol Purwadi, Minggu malam (13/9).

Pelaku tengah menjalani observasi awal pemeriksaan. Ia akan dibawa ke RSJ untuk diperiksa.

“Selain itu kita lakukan pemeriksaan urine kepada pelaku. Dan hasilnya negatif dan kita akan melakukan pemeriksaan di RSJ dan kedua akan memanggil psiakter dari dokter kepolisian,” ucapnya.

“Kami akan koordinasikan ke Biddokes. Saat ini dalam pendalaman oleh Reskrim. Didampingi dokter psikiatri,” tandas Irjen Pol Purwadi.

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Peristiwa

Mengejutkan! Pengakuan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber

IDTODAY NEWS – Polres Kota Bandar Lampung masih mendalami kasus penusukan kepada Syekh Ali Jaber. Hasil penyelidikan awal, pelaku Alpin Adrian mengaku melakukan penyerangan secara spontan, tanpa rencana matang.

“Kalau dari hasil pemeriksaan dia spontan (melakukan penusukan),” kata Kasat Reskrim Polres Kota Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana saat dihubungi, Senin (14/9).

Rezky menjelaskan, pelaku mengaku sempat berhalusinasi didatangi oleh Ali Jaber setahun lalu. Sejak saat itu, pelaku sudah mulai memantau Ali Jaber melalui dakwah-dakwahnya yang diunggah di media sosial.

Hingga pada akhirnya dia mendengar kabar Syeikh Ali Jaber mengisi ceramah di dekat tempat tinggalnya. Pelaku pun langsung bergegas mengambil senjata tajam dan langsung menyerang.

“Begitu mendengar dari Masjid ada yang mendengar Syeikh Ali Jaber, nah tidak lama dari situ dia ke dapur untuk mengambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi secara spontan pada saat itu,” jelas Resky.

Saat ini penyidik masih mendalami kebenaran pengakuan pelaku. Pengakuan tersebut akan dicocokkan dengan keterangan saksi dan barang bukti yang ada.

Sebelumnya, Syeikh Ali Jaber ditikam seorang pria tidak dikenal saat mengisi kegiatan tablig di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, pada Minggu (13/9) sore. Berdasar informasi yang dihimpun, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di bagian bahu kanan.

Belum diketahui motif pemuda yang nekat menyerang Syekh Ali Jaber menggunakan senjata tajam tersebut. Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Sianipar membenarkan hal tersebut.

”Benar, saat ini kondisi korban sedang dirawat di Puskesmas Gedong Air, untuk pelaku sudah berhasil ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tanjungkarang,” kata Kapolsek David Sianipar seperti dilansir dari Antara pada Minggu (13/9).

Sumber: fajar.co.id