Kategori
Politik

Sebaiknya Tak Dilarang, Teddy Gusnaidi Sebut Hapus Mural itu Kebebasan Berekspresi

IDTODAY NEWS – Pegiat media sosial Teddy Gusnaidi ikut berkomentar soal viralnya mural bergambar mirip Presiden Jokowi bertuliskan ‘404: Not Found’. Kini, mural itu telah dihapus oleh aparat setempat karena dianggap menghina kepala negara.

Teddy heran ada pihak yang marah lantaran mural itu dihapus. Padahal, menurut dia, menghapus mural juga bagian dari kebebasan berekspresi.

Mantan politisi PKPI ini meminta penghapusan mural itu tidak dipersoalkan lebih jauh. Apalagi menggunakan peristiwa itu untuk menuding pemerintah anti-kritik.

“Jika membuat mural dianggap kebebasan berekspresi, maka menghapus mural bagian dari kebebasan berekspresi juga. Jangan dilarang dong,” cuitnya di akun Twitter @TeddyGusnaidi, Minggu (22/8).

Sebelumnya, Teddy Gusnaidi menyebut pihak yang gusar karena mural bermuatan hinaan terhadap Presiden Jokowi dihapus adalah orang anti-kebebasan yang sebenarnya.

“Mural menghina Jokowi dihapus, mereka ngamuk, katanya anti kebebasan. Loh? Sebenarnya yang anti kebebasan itu adalah pihak yang ngamuk,” kicaunya, Jumat (20/8).

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Sebut Andi Arief Angkat Citra SBY lewat Pandemi, Teddy Gusnaidi: Tak Perlu Lakukan Hal Jorok Seperti Ini

IDTDOAY NEWS – Eks politisi PKPI Teddy Gusnaidi menyebut Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief sengaja memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk mengangkat citra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu menyusul pernyataan Andi Arief yang menyebut SBY dituduh pemerintah mendalangi aksi demonstrasi di tengah pandemi. Teddy meminta Andi membuktikan tudingannya itu.

“Bisa anda buktikan tuduhan bahwa pemerintah menuduh SBY?,” cuitnya di akun Twitter @TeddyGusnaidi, dikutip Rabu (28/7).

Teddy menilai Andi sejauh ini berupaya melambungkan nama SBY menggunakan isu Covid-19. Dia menganggap cara itu ‘jorok’.

“Anda memang ditugaskan sebagai Ketua Bappilu, tapi gak perlu lakukan hal jorok seperti ini, memanfaatkan pandemi untuk mengangkat citra SBY,” ujarnya.

Padahal, bagi Teddy, SBY sudah tak memiliki pengaruh di NKRI. “Ingat, keberadaan SBY seperti ketiadaannya di negeri ini,” tandasnya.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat Andi Arief menyesalkan tudingan pemerintah dan buzzer terhadap SBY. Presiden ke-6 RI itu, kata Andi, dituduh sebagai pihak di balik aksi penurunan Jokowi.

“Pak SBY dukung penanganan covid. Saat ini jalankan prokes ketat di cikeas, sambil melukis. Kalau terus dituduh pemerintah dan buzzer dalangi gerakan rakyat, Pak SBY manusia biasa yg bisa bereaksi. Rasanya, rakyat akan turun ke jalan kalau beliau serukan. Tapi itu bukan DNA SBY,” kicaunya di akun Twitter @Andiarief__.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Ungkap Alasan Pemerintah Buat PSBB Dan PPKM, Teddy Gusnaidi: Banyak Masyarakat Sengaja Nantang Covid

IDTODAY NEWS – Eks politisi PKPI Teddy Gusnaidi menilai berbagai kebijakan penanggulangan Covid-19 digagas lantaran masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

Diketahui, pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

“PSBB dan PPKM dibuat karena banyak masyarakat yang dengan sengaja tidak mau patuh menjaga jarak dan pakai masker,” cuitnya di akun Twitter @TeddyGusnaidi, dikutip Jumat (23/7).

Teddy turut menyesalkan masyarakat yang tak patuh terhadap kebijakan pemerintah. Padahal, keberhasilan program penanganan Covid bakal berdampak baik untuk perekonomian masyarakat ke depannya.

“Sudah dibuatkan pun masih ada yang tetap tidak mau patuh,” sesal Teddy.

Teddy menambahkan, berbagai upaya ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan rakyat dari Covid-19. Dia juga menyebut orang yang menyepelekan Covid-19 sama saja menyepelekan Tuhan.

“Pemerintah buat aturan karena ada Covid. Kalau gak ada covid, tentu Pemerintah tidak buat aturan. Aturan itupun dibuat karena banyak masyarakat yang secara sengaja menantang covid,” tutur Teddy.

“Yang menantang Covid, sama saja menantang Tuhan. Tugas pemerintah adalah menjaga rakyatnya,” pungkasnya.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Emosi Jokowi Diserang, Teddy Gusnaidi: Penyembah Rumah Ibadah Sakit Jiwa

IDTODAY NEWS – Mantan Politisi PKPI, Teddy Gusnaidi tampak emosi melihat Presiden Jokowi saat ini diserang sejumlah pihak dengan memanfaatkan masa pandemi covid.

Teddy Gusnaidi lewat cuitannya di Twitter, Minggu 11 Juli 2021, menyebut para pihak yang menyerang Presiden Jokowi itu sebagai penyembah rumah ibadah dan khilafah.

Selain itu, ia juga tampak geram dengan politisi yang disebutnya rakus dan karbitan lantaran menurutnya juga ikut menyerang Jokowi.

Teddy pun menegaskan bahwa para penyembah rumah ibadah maupun politisi karbitan itu orang-orang sakit jiwa.

“Para penyembah rumah ibadah, penyembah khilafah, politisi rakus dan politisi karbitan berkolaborasi untuk menyerang Jokowi dengan memanfaatkan pandemi ini. #SakitJiwa,” cuit Teddy Gusnaidi.

Sebelumnya, Teddy Gusnaidi juga menanggapi soal PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintahan Jokowi untuk menekan kasus covid yang makin melonjak.

Ia pun menyarankan kepada Jokowi dan Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan agar menutup sejumlah akses jalan.

Jika tidak demikian, kata Teddy, maka dirinya meyakini kebijakan PPKM Darurat akan gagal mengatasi lonjakan kasus covid.

“Pak Jokowi dan Pak Luhut , jika PPKM Darurat dilaksanakan tapi jalanan tidak ditutup (yang bisa lalui hanya yang punya kepentingan ke RS), maka PPKM darurat ini DIPASTIKAN GAGAL,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan soal kondisi petugas di lapangan yang menurutnya akan kewalahan lantaran pedagang makanan terus muncul dan menimbulkan kerumunan orang.

“Petugas dilapangan akan keteteran, penjual makanan akan muncul dan terjadi penumpukan orang,” jelasnya.

Maka dari itu, Teddy Gusnaidi menyarankan kepada Jokowi untuk memberlakukan konsep ‘Tidurkan Indonesia’ dalam penerapan PPKM Darurat.

“Dalam konsep PPKM Darurat ada banyak point yang sama dengan konsep ‘Tidurkan Indonesia’, tapi hal substansi yang bisa memuluskan konsep itu, tidak ada di PPKM darurat. Ada beberapa, salah satunya adalah, ketika jam malam, jalanan tidak ditutup total,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Covid Turun di Era Jokowi Bukan SBY, Demokrat: Peringatan Allah

IDTODAY.CO – Politisi Demokrat, Ossy Dermawan menanggapi pernyataan Mantan Politikus PKPI Teddy Gusnaidi yang menyebut alasan mengapa covid turun di era pemerintahan Jokowi dan bukan di masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden.

Kader Demokrat ini mengatakan bahwa covid turun saat Jokowi menjabat presiden dan bukannya di era SBY lantaran Allah kemungkinan ingin memperingatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar tidak sombong.

Pasalnya, kata Ossy, di atas hal besar masih ada hal besar lainnya. Ibarat menurutnya, di atas langit masih ada langit.

“Mungkin juga Allah (turunkan Covid-19) untuk mengajarkan ke Jokowi dan pendukungnya agar jangan sombong. Di atas langit masih ada langit,” ujar Ossy Dermawan.

Sebelumnya, Mantan Politisi PKPI Teddy Gusnaidi membeberkan alasan mengapa pandemi covid tidak muncul di zaman saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden RI.

Teddy Gusnaidi lewat cuitannya di Twitter, Kamis 8 Juli 2021, menilai covid baru terjadi saat ini lantaran Allah mengetahui bahwa hanya Presiden Jokowi yang mampu mengatasi pandemi tersebut.

“Kenapa Covid tidak diturunkan Allah di zaman SBY? Mungkin Allah tahu hanya pak Jokowi yang mampu menghadapi pandemi ini di Indonesia,” cuit Teddy Gusnaidi.

Ia pun menjelaskan hal itu karena menurutnya selama SBY berkuasa 10 tahun sebagai presiden, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut tak mampu mengurus masalah sebesar pandemi covid.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Arya Sinulingga, Syafril Sjofyan: Jokowi Sudah Dikuasai China

“Karena secara histori selama 10 tahun, SBY tidak punya kemampuan mengurus hal yang tidak sebesar ini,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Demokrat Dukung Gerakan BEM SI, Teddy Gusnaidi: Gue Tunggu Nyali AHY dan SBY Turun ke Jalan

IDTODAY.CO – Eks politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menantang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk turun ke jalan menyuarakan protes terhadap kebijakan pemerintah.

Teddy juga meminta AHY untuk mengajak sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta pengurusan Partai Demokrat lainnya.

Tantangan ini disampaikan Teddy menyusul pengakuan politisi Demokrat, Abdullah Rasyid yang bersedia ikut menyambangi gedung DPR bersama para mahasiswa.

“Ok.. gue tunggu nyali pimpinan partai Demokrat @AgusYudhoyono dan @SBYudhoyono untuk turun ke jalan, ajak juga para pengurus partai,” cuitnya di akun Twitter @TeddyGusnaidi, Selasa (6/7).

“Kalau sampai gak, jangan percaya lagi sama mereka,” sambungnya.

Teddy mengingatkan agar Demokrat tidak memprovokasi publik untuk melawan pemerintah. “Jangan sampai beraninya provokasi, giliran turun, gak punya nyali,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat Abdullah Rasyid mengapresiasi sikap kritis para aktivis kampus terhadap situasi negara saat ini. Menurutnya, sudah lama mahasiswa tak turun ke jalan untuk menyerukan protes atas kebijakan pemerintah.

“Rindu melihat mahasiswa datang ke @DPR_RI. Ayo kawan-kawan BEM SI, kami akan ikut! #PanjangUmurPerjuangan,” ujarnya lewat akun Twitter @Rasy_Abdullah.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Teddy PKPI Kasihan AHY Dibego-begoin Mantan Petinggi Demokrat

IDTODAY NEWS – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi risih dengan isu kudeta di Partai Demokrat yang dikaitkan dengan Presiden Jokowi.

Menurut Teddy, tak masalah apabila kader Demokrat selalu memuji-muji Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (AHY). Yang jadi masalah, kata Teddy, ketika isu kudeta di Demokrat dikaitkan dengan Jokowi.

“Kalaupun setiap jam kerjaannya Demokrat memuja-muji @AgusYudhoyono & @SBYudhoyono, walaupun jjik, gue bodo amat, bukan urusan gue. Tapi jika sudah mengganggu pemerintah yang sedang bekerja untuk kepentingan rakyat Indonesia, terlebih masa pandemi ini, tentu itu jadi urusan gue,” cetus Teddy, dikutip dari akun twitter pribadinya, @TeddyGusnaidi, Rabu (3/2).

Teddy membagikan tangkapan layar berita berjudul “Max Sopacua: Orang Bego Saja yang Bilang Kudeta di Demokrat”.

Teddy merasa kasihan pada AHY yang dibego-begoin oleh mantan petinggi Partai Demokrat.

“Saran saya sih om Max ajarkan @AgusYudhoyono and the gank tentang Politik dan AD/ART, jangan dibego-begoin, kasihan,” kata Teddy.

Sebelumnya, mantan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua geleng-geleng kepala saat tiba di lokasi konferensi pers yang tengah membahas isu kudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Max membantah ada isu kudeta di Partai Demokrat, terlebih namanya disebut-sebut sebagai aktor yang memainkan isu kudeta di Demokrat.

“Memang sudah terjadi kudeta ya? Kudeta ini terjadi di Myanmar, bukan di sini, di Demokrat. Orang bego saja yang bilang itu kudeta. Saya mau datang tadi, saya mau lihat teman-teman, karena nama saya dilibatkan,” ucap Max kepada wartawan, Selasa (2/2).

Menurut Max, isu kudeta muncul karena kepanikan dari sejumlah pihak dalam memberikan respons.

“Disebut kudeta, apa kudeta itu? Mereka masih sehat-sehat semua di DPP, Ibas, AHY masih sehat-sehat. Semua ini karena panik,” tuturnya.

Max pun meminta AHY menyelesaikan permasalahan yang ada secara baik. Ia menyarankan, AHY tidak panik dan langsung menuduh pihak-pihak tertentu ingin mengkudeta kepemimpinan Demokrat.

Max menegaskan, kudeta bukan hal yang mudah karena harus dilakukan dengan menyusun perencanaan yang matang lebih dahulu.

“Dulu waktu mau jadi ketua, AHY itu ngomong muda adalah kekuatan, sekarang selesaikan dengan tenaga yang muda itu, jangan lebay. Jangan panik, belum apa-apa sudah panik,” cetusnya.

Baca Juga: Babak Baru Perseteruan Demokrat, SBY Harus Turun Gunung Selesaikan Kebuntuan

Sumber: pojoksatu.id