Kategori
Politik

Survei: Kinerja Wapres Anjlok Selama Pandemi, Rakyat Kecewa

IDTODAY NEWS – Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rifan menyoroti kinerja Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang mengalami penurunan.

Menurut dia, publik merasa tidak melihat kerja nyata dari Maruf Amin dalam penanganan pandemi covid-19.

Hal itu terungkap dalam Survei ASI, yang mana publik tidak puas atas kinerja Wapres sebanyak 57,1 persen.

“Ya, saya rasa ini terjadi lantaran Wapres tidak menonjol seperti sebelumnya. Pak Ma’ruf juga kerap blunder tentang pernyataan yang bertentangan dengan Presiden Jokowi,” ucap Ali kepada GenPI.co, Selasa (14/9).

Ali menjelaskan pemberitaan tentang Ma’ruf Amin pun bisa memengaruhi tingkat ketidakpuasan masyarakat.

Sementara itu, kata dia, gaya komunikasi di Istana antara Presiden dan Wapres perlu diperbaiki.

“Kita tahu, ya, beberapa waktu lalu sempat heboh soal penerapan PPKM Darurat. Presiden ingin perketat, tetapi Wapres ingin pelonggaran,” jelasnya.

Dengan demikian, dia menilai Wapres Maruf Amin beserta timnya perlu berkoordinasi lebih intens dengan Presiden Jokowi.

Sebab, menurutnya, keadaan itu akan lebih meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

“Saya kira perbaikan komunikasi itu penting. Jadi, harus saling berkesinambungan, lah,” imbuhnya.

Seperti diketahui, ASI menggelar survei terkait evaluasi publik terhadap kinerja pemerintah di tengah pandemi pada 26 Agustus – 3 September 2021.

Sumber: genpi.co

Kategori
Politik

Peluang Maruf Amin Nyapres Dinilai Masih Kecil

IDTODAY NEWS – Wakil Presiden ( Wapres) Ma’ruf Amin dinilai sulit menjadi calon presiden (capres) pada 2024 mendatang. Pasalnya, elektabilitas mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu masih sangat rendah saat ini.

“Sayangnya tingkat elektabilitasnya masih sangat kecil, sehingga secara peluang politik masih kecil,” kata Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Senin (1/3/2021).

Apalagi, kata Arif, Ma’ruf Amin bukan petinggi sebuah partai politik (parpol). “Kalau dilihat dari sisi elektoral tentu masih sangat berat, selain sulit untuk mendapatkan rekomendasi dukungan parpol,” katanya.

Namun, dia menilai wajar nama Ma’ruf Amin masuk survei capres 2024 yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 22 Februari 2021. “Terkait masuknya nama wapres Ma’ruf Amin dalam beberapa survei, tentu wajar. Hal ini karena beliau merupakan pejabat publik, bahkan merupakan wakil presiden,” kata Arif.

Adapun dalam survei LSI, nama Ma’ruf Amin masuk dalam Top of Mind responden. Saat diajukan pertanyaan “Bila pemilihan Presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih?”, sebanyak 0,3% responden menyebut nama Ma’ruf Amin. Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini ada di urutan 16.

Baca Juga: Tegaskan Haram, MUI Minta Pemerintah Cabut Perpres Investasi Miras

Sumber: sindonews.com

Kategori
Politik

Wapres Ma’ruf Divaksinasi Pakai CoronaVac Hari Ini

IDTODAY NEWS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin dijadwalkan akan menerima vaksin CoronaVac produksi Sinovac.

Melalui keterangan Setwapres yang diterima, kepastian itu setelah diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use of authorization) untuk kaum lanjut usia.

Pemberian vaksin kepada Ma’ruf rencananya dilaksanakan pada Rabu (17/02/21), pukul 08.30 pagi, di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta.

Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun.

Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.

“Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3 persen, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional),” kata Penny.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus corona di Indonesia sejumlah 10 persen namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen.

Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam mengghadapi pandemi Covid-19.

“Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” ungkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada keterangan persnya secara virtual.

Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021 lalu.

Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Baca Juga: Profil Ustadz Yahya Waloni, Eks Pendeta yang Masuk Islam

Sumber: tribunnews.com

Kategori
Politik

Ma’ruf Amin: Kalau Banjir Berulang Artinya Kita Tidak Cerdas

IDTODAY NEWS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap banjir di Subang, Jawa Barat, tidak terjadi lagi.

“Mudah-mudahan banjir tahunan di Subang tidak terus berulang-ulang. Kalau berulang artinya kita itu apa ya, tidak cerdas,” ujar Ma’ruf saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir Subang, di Kantor Kecamatan Pamanukan, Jalan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 13 Februari 2021.

Wapres mengatakan dalam istilah Arab, jangan sampai orang mukmin atau beriman tersengat dua kali di satu lubang.

“Dua kali saja tidak boleh, berarti itu kita kurang cerdas. Apalagi berkali-kali (banjir),” ujar Wapres.

Wapres mengajak semua pihak untuk mengatasi dan mengakhiri banjir yang terus berulang dengan bekerja keras bersama baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, masyarakat serta dunia usaha.

Dia, mengatakan berdasarkan laporan, banjir yang terjadi di Subang, selain karena curah hujan, juga karena kerusakan lingkungan di wilayah lain sekitar Subang.

Menurut Ma’ruf Amin, ada dua aturan Allah yang tidak boleh dilanggar yakni tata aturan alam semesta dan tata aturan syariah. “Dua-duanya tidak boleh dilanggar. Apabila dilanggar akan timbul kerusakan,” tegasnya.

Baca Juga: Menag Yaqut soal Din Syamsuddin Dituduh Radikal: Jangan Gegabah Nilai Orang

Sumber: tempo.co

Kategori
Politik

Ma’ruf Amin: Jangan Sampai Bencana Tiap Tahun, Itu Namanya Pelihara Bencana

IDTODAY NEWS – Wapres Ma’ruf Amin juga meninjau lokasi terdampak banjir di Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Ma’ruf Amin mengingatkan untuk meminimalkan bencana.

“Saya ingatkan supaya kita terus tidak dilanda banjir, jangan sampai kita itu bencana tiap tahun. Itu namanya memelihara bencana. Oleh karena itu, kita berusaha, paling tidak meminimalkan, meminimalkan bencana-bencana itu, bahkan kalau bisa menghilangkan sama sekali. Itulah harapan saya,” ujar Ma’ruf Amin saat menyerahkan bantuan korban banjir Karawang, Sabtu (13/2/2021).

Ma’ruf Amin mengajak masyarakat terus berusaha bersama dalam menangani banjir. Ma’ruf Amin berujar tidak mungkin pemerintah bisa bergerak sendiri dalam penanganan ini.

“Tentu saja kita harus semua berusaha menangani bencana ini secara bersama-sama. Tidak mungkin hanya bisa dikerjakan oleh pemerintah sendirian,” tuturnya.

Ma’ruf Amin juga mengatakan pihaknya sudah berkomitmen secara global sesuai yang disepakati oleh PBB. Yakni dalam menangani pascabencana lebih aman dan lebih berkelanjutan, tidak hanya parsial.

“Dan kita juga sudah berkomitmen secara global yang disepakati PBB untuk menangani pascabencana ini dengan cara yang lebih aman dan lebih berkelanjutan. Jadi tidak kita hanya parsial,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Ma’ruf Amin menyerahkan bantuan berupa 300 ribu masker, 10 ribu rapid test antigen, 5.000 sarung, dan 1.000 matras. Pemberian itu diberikan langsung oleh Ma’ruf Amin secara simbolis kepada perwakilan korban banjir Karawang.

Sedangkan bantuan yang diberikan khusus dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa 600 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 selimut, 300 matras, 200 kasur, dan 50 pakaian anak. Total jumlah bantuan tersebut mencapai sekitar Rp 252 juta.

Yusril: Demokrasi Jadi Permainan Kekuasaan untuk Melanggengkan Kekuasaan

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Ma’ruf Amin: Pemerintah Tidak akan Ambil Dana Wakaf

IDTODAY NEWS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengakui Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 25 Januari lalu menjadi sorotan sejumlah pihak. Wapres mengatakan, ada pihak yang menuding gerakan wakaf uang peruntukan umat ini, digunakan untuk Pemerintah.

“Ada yang mendukung pro, tapi ada juga yang mencurigai, kemudian mensalahpahami, ada juga ada juga yang salah paham, ada juga yang memang sengaja disalahpahamkan itu (wakaf uang),” ujar Ma’ruf saat membuka Webinar Literasi Wakaf Uang: Menjernihkan Sengkarut Bincang Publik secara daring, Kamis (11/2).

Dalam kegiatan yang diinisasi Komisi Infokom MUI itu, Wapres menegaskan, Pemerintah dalam posisi pihak yang memfasilitasi terkumpulnya dana wakaf yang belum tergali dengan maksimal.

Baca Juga: Aduh! Microphone Datuak ini Dimatikan Saat Protes soal Jilbab di DPR

Sebab, dari potensi wakaf sekitar Rp108 Triliun per tahun, namun baru nklai wakaf uang masih sangat sedikit jauh di bawah zakat.

“Pemerintah itu mengambil inisiatif untuk memfasilitasi supaya gerakan wakaf ini menjadi besar makanya dilakukanlah gerakan wakaf nasional, bukan untuk Pemerintah,” kata Ma’ruf

Dia juga mengatakan, keterlibatan Pemerintah dalam Gerakan Nasional Wakaf Uang itu untuk mendorong pengumpulan wakaf secara maksimal, dan juga dikelola dengan baik hingga diterima oleh penerima wakaf atau wakif.

Menurut dia, pengelola wakaf nantinya adalah badan independen dalam hal ini Badan Wakaf Indonesia dan para nazir. “Jadi pemerintah tidak akan mengambil dan tidak untuk pemerintah tapi untuk dikelola dengan baik, pemerintah memfasilitasi untuk kepentingan umat dan ini dananya umat, dan supaya nanti ini benar benar dana ini terjaga dan diinvestasikan tempat yang aman,” kata Ma’ruf.

Selain itu, hasil dari dana wakaf ini juga nantinya dibagikan sesuai dengan permintaan pemberi wakaf. Karena itu, Pemerintah juga fokus pada perbaikan pengelola wakaf atau nazir untuk dapat membagikan dana wakaf.

“Kita ingin memperbaiki nazir-nazir ini supaya dia profesional dan dibenahi nazir-nazirnya agar jangan sampai wakaf ini tidak bisa dikelola dengan baik, bahkan jangan justru menjadi hilang wakaf itu,” katanya.

Baca Juga: China Blokir BBC karena Tayangkan Penyiksaan Uighur di Xinjiang

Dia meyakinkan pengelolaan wakaf uang nantinya akan dilakukan secara transparan. Yakni melalui perbaikan struktural di Badan Wakaf, adanya pengawas wakaf, dan manajer investasi yang profesional agar umat investasi dana wakaf aman dan terjaga.

“Jadi sebenarnya tidak ada pemerintah untuk mengambil dana wakaf itu, tapi mengarahkan wakaf itu terkumpul besar kemudian diinvestasikan di tempat aman ya dan juga hasilnya dikembalikan kepada masyarakat,” ujarnya

Apalagi, selama ini umat Islam belum menyadari besarnya potensi dana umat yang bisa digali dari umat sendiri . Ma’ruf mengatakan, selama ini umat membutuhkan dana umat, tapi tidak mengetahui potensi dana yang bisa didapat, salah satunya melalui wakaf uang.

Karena itu, Ma’ruf menilai umat seharusnya berterimakasih kepada Pemerintah yang telah memfasilitasi wakaf uang ini. Sebab, tujuan keterlibatan Pemerintah dalam wakaf uang ini untuk memperkuat dan memberdayakan umat.

“Karena itu sebenarnya kita harus berterimakasih kepada Pemerintah, kepada presiden ya, karena mau memfasilitasi ini, dan punya kemauan untuk menguatkan umat, memberdayakan umat melalui potensi yang ada pada umat itu sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Kerugian BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp20 Triliun, Kejagung Dalami Upaya Kesengajaan

Sumber: ihram.co.id

Kategori
Politik

Wapres Sebut SKB Seragam Sekolah untuk Melindungi Warga dari Intoleransi

IDTODAY NEWS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Penggunaan Seragam Sekolah diterbitkan untuk melindungi seluruh warga bangsa dari intoleransi dan sikap yang mencederai persatuan.

“Sudah saatnya Pemerintah mengambil langkah, membuat suatu aturan yang bisa memberikan tata cara atau aturan yang bisa mencerminkan kebinekaan dan tidak merusak toleransi. Maka itu, SKB ini sesuai dengan aspirasi dan untuk menjaga hubungan serta melindungi seluruh warga bangsa ini,” kata Wapres Ma’ruf pada acara Mata Najwa, Rabu (3/2).

Wapres menilai persoalan yang terjadi di Padang, Sumatera Barat sudah menjadi isu nasional yang jika dibiarkan akan mengganggu keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara, serta mencederai toleransi di Indonesia.

Penggunaan jilbab merupakan pilihan individu dari umat Islam, sehingga hal itu tidak perlu diatur dalam suatu peraturan daerah (perda), kata Wapres. Penerbitan SKB Tiga Menteri tersebut juga merupakan bentuk ketegasan Pemerintah untuk meluruskan persoalan yang menimbulkan reaksi intoleran.

“Memaksakan aturan untuk non-muslim memakai jilbab, dilihat dari aspek kenegaraan, juga tidak tepat dan tidak benar. Dari segi keagamaan juga tidak benar. Maka pelurusan terhadap kebijakan itu harus dilaksanakan, harus diluruskan, sehingga tidak terus terjadi kekeliruan-kekeliruan itu,” ujarnya.

SKB tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut bagi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang Diselenggarakan Pemerintah Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah ditandatangani oleh tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara virtual, di Jakarta, Rabu (3/2).

Nadiem menyebutkan pertimbangan penerbitan SKB tersebut antara lain bahwa sekolah berfungsi untuk membangun wawasan, sikap dan karakter peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam SKB tersebut, juga disebutkan kewajiban bagi pemda dan kepala sekolah untuk mencabut aturan yang mewajibkan atau melarang seragam dan atribut dengan kekhususan agama, paling lama 30 hari kerja sejak SKB ditetapkan.

Baca Juga: Denny NJA: Demokrat Terbaik, PKS Paling Difavoritkan

Sumber: fin.co.id