Ungkap Fakta ‘Bubble’ di Sekitar Jokowi, Prabowo Subianto: Kadang-kadang Suka Menggiring Keputusan

Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (Foto: KOMPAS.com/Ihsanuddin)

IDTODAY NEWS – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan fakta terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam wawancara di kanal YouTube iNews, diunggah Senin (12/10/2020).

Awalnya ia menuturkan bagaimana dirinya yang dikenal sebagai pihak oposisi diminta bergabung dengan pemerintahan.

Diketahui sebelumnya Prabowo dan Jokowi bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

“Jadi waktu itu saya lihat, saya putuskan, oke, kita rekonsiliasi, kita gabung dan kita kasih kesempatan kepada Pak Jokowi untuk memimpin,” ungkap Prabowo Subianto.

Ia mengaku sempat terpikir untuk menolak tawaran jabatan tersebut.

Namun demi persatuan yang sempat terpecah saat pilpres, Prabowo memutuskan untuk menerima penunjukan dirinya sebagai menteri.

Ditambah lagi posisi yang ditawarkan tersebut adalah bidang ia kuasai.

“Awalnya sebenarnya saya tidak berharap jabatan apa saja. Saya bilang, saya ingin istirahat. Dari dulu dari usia muda saya belum pernah cuti, belum pernah istirahat,” tuturnya.

“Tapi akhirnya demi kepercayaan nasional, saya diminta masuk dan saya bilang, ‘Oke, kalau saya masuk saya merasa mengerti bidang pertahanan, saya paham, saya kuasai’,” lanjut Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Baca Juga  Kinilah Waktunya, Sebab 2 atau 3 Tahun Lagi Jokowi akan Jadi "Bebek Lumpuh"

“Akhirnya beliau beri saya kehormatan, kepercayaan, saya menjadi Menteri Pertahanan,” tambah Prabowo.

Prabowo mengakui etos kerja Jokowi sebagai Kepala Negara.

Ia menegaskan pujian itu memang berdasarkan kenyataan selama bekerja bersama.

“Setelah saya masuk kabinet, saya lihat bagaimana beliau kerja. Saya yakin bahwa niat beliau baik. Saya bukan sok di sini, saya yakin beliau nasionalis, beliau mikir rakyat,” terang purnawirawan TNI itu.

Prabowo kemudian menyinggung ada orang-orang di sekitar RI I yang terkesan ‘melindungi’ atasan mereka.

Orang-orang dalam lingkaran terdekat presiden ini, menurut Prabowo, justru seringkali malah memberikan arahan yang kurang tepat kepada Jokowi.

“Bahwa setiap pemimpin kadang-kadang ada ‘bubble’, setiap pemimpin itu pasti ada lingkaran,” jelas Prabowo.

“Maksudnya melindungi, tapi melindungi kadang-kadang juga, budaya orang Indonesia begitu ‘kan, takut memberi laporan yang sebenarnya,” terangnya.

Tidak hanya itu, orang-orang yang disebut dalam lingkaran terdekat presiden ini seringkali ikut campur dalam pengambilan keputusan.

“Kedua, kadang-kadang ada juga yang, menurut saya, suka menggiring pemimpin untuk mengambil suatu keputusan,” ungkap Prabowo.

Tidak Disukai karena Bergabung dengan Pemerintahan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara tentang adanya pihak-pihak yang tidak suka dengan jabatannya saat ini.

Baca Juga  Jawab Teguran LaNyalla, Jubir Prabowo: Prosedurnya Jelas Ketika Terdeteksi Kapal China Diusir

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube iNews, diunggah Senin (12/10/2020).

Diketahui sebelumnya Prabowo sempat bersaing dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Setelah kalah untuk kedua kalinya, Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Meskipun kini telah masuk pemerintahan, Prabowo menegaskan visi-misinya tetap sama.

“Nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah,” tegas Prabowo Subianto.

“Ibarat tujuan kita mau dari Jakarta ke Surabaya. Kadang-kadang kita harus tentukan, apakah kita lewat jalur utara atau jalur selatan, tapi ujungnya saya masih tetap mau ke Surabaya,” lanjutnya.

Ia menerangkan apa saja cita-cita bangsa yang masih diperjuangkan.

Meskipun begitu, Prabowo menyadari dirinya kini masuk dalam pemerintahan, bahkan menjabat posisi menteri.

“Jadi nilai dan cita-cita tidak berubah, ingin menegakkan suatu negara yang berdaulat, aman, adil, dan makmur. Itu tidak berubah,” tegas Prabowo.

“Tapi kita sekarang mengerti peran kita sebagai apa,” tambah Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Hal itu yang menjadi pertimbangannya karena tidak lagi lantang mengkritisi pemerintah.

Baca Juga  Evaluasi Satgas Covid-19 terhadap PPKM Tahap I

“Begitu saya memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara, supaya Indonesia kuat, kita harus ada ketenangan, kita harus ada stabilitas,” terang Prabowo.

Ia menegaskan sikapnya selalu mendukung persatuan dan kerukunan demi kepentingan publik yang lebih luas.

Prabowo mengungkapkan proses sampai dirinya menerima jabatan yang ditawarkan Jokowi.

“Jadi waktu itu demi kepentingan nasional dan keyakinan saya bahwa saya bisa kerja sama dengan Pak Jokowi,” ungkapnya.

Mantan Menteri Polsoskam ini mengaku sudah sejak lama saling kenal dengan Jokowi.

Meskipun sempat menjadi rival politik, Prabowo menerangkan hubungannya dengan Jokowi selalu baik dan saling menghormati.

Hal itu dirasa penting bagi Prabowo agar kesan persaudaraan tetap terasa di antara mereka.

Purnawirawan TNI ini mengaku sempat ada pendukungnya yang kecewa saat dirinya menerima jabatan dalam pemerintahan.

Namun Prabowo justru membalas kekecewaan itu dengan menegaskan nilai-nilai yang diperjuangkannya tidak berubah.

“Ada beberapa rekan saya, ada beberapa pendukung saya yang sempat kecewa sama saya, ‘Kenapa Bapak (masuk pemerintahan)?’,” ungkapnya.

“Tapi pribadi saya ya seperti itu, jangan kamu dikte saya,” tegas Prabowo.

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan