IDTODAY NEWS – Keberanian aleg PKS Al Muzammil Yusuf di sidang paripurna DPR RI mempertanyakan influencer pemerintah dan dana APBN menuai dukungan publik. Video detik-detik Al Muzammil Yusuf mempertanyakan apakah Abu Janda digaji dengan dana APBN pun banjir komentar warganet.

“Pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik. Pertama, apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN?” kata Al Muzzamil di Sidang Paripurna DPR RI, Rabu (10/2/2021).

Al Muzammil menanyakan hal itu karena berkaca pada temuan Indonesia Corruption Watch (ICW). Organisasi antikorupsi itu diketahui sempat menyoroti anggaran pemerintah lebih dari Rp 90 miliar untuk membayar influencer dan key opinion leader sejak 2014.

“Kedua, apakah demokrasi kita akan dibangun dengan karakter influencer seperti Permadi Arya? Yang beberapa komennya menjurus pada tuduhan rasialis dan penistaan agama,” lanjutnya.

Kemudian, Al Muzzamil menyinggung soal kasus dugaan rasialisme dan penistaan agama yang menjerat Abu Janda.

Baca Juga: Pelapor ke Novel Baswedan: Pak Jokowi Bilang Silahkan Mengkritik, Tapi Jangan Mendiskreditkan

Abu Janda sudah beberapa kali dilaporkan ke kepolisian tetapi proses hukumnya tidak berjalan. Menurutnya, hal itu memunculkan kesan di mata publik bahwa pendukung atau influencer tersebut mendapat kekebalan hukum.

Baca Juga  Indonesia itu Negara Hukum, Jangan Benturkan Penegakan Hukum dengan HAM

“Sehingga menimbulkan kesan publik pada Pak Jokowi bahwa pendukung Pak Jokowi atau influencer yang kerja untuk Pak Jokowi seakan mendapat kekebalan hukum,” kata Al Muzammil.

Jika benar demikian, hal itu menggambarkan ancaman besar dalam demokrasi di Indonesia.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi semestinya menciptakan iklim demokrasi yang membuka sebesar-besarnya kritik tanpa ancaman kriminalisasi.

Baca Juga  Demokrat: Lockdown Mahal tapi Maksimal Tekan Covid-19

Sebelumnya, Abu Janda mengaku mendapat jackpot setelah direkrut setahun menjelang Pilpres. Sebelum itu, asal bisa makan ia sudah bersyukur.

Namun, kata Abu Janda, saat ini dirinya sudah tidak menjadi buzzer dan tidak digaji lagi. Setelah Pilpres usai, kata dia, tim tersebut dibubarkan. Ia mengaku sekarang memiliki bisnis yang membuat masalah hidupnya sudah selesai.

Baca Juga: Novel Sebut Pelaporan Dirinya Soal Ustadz Maaher Tak Penting, PPMK: Semua yang Bikin Gaduh Kami Laporkan!

Sumber: wajada.net

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan