IDTODAY NEWS – Wawancara presenter kondang Najwa Shihab dengan kursi kosong Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mendapat apresiasi dari kalangan dokter dan tenaga kesehatan (nakes).
Pujian salah satunya disampaikan dokter jantung jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Berlian Idris. Menurutnya wawancara kursi kosong itu telah mewakili perasaan para nakes.
“Wawancara mbak Najwa Shihab di Mata Najwa dengan kursi kosong Menkes yang tak bersuara mewakili perasaan kebanyakan tenaga kesehatan. Rasanya seperti disia-siakan, tak ada yang membela, hampir frustrasi dibuatnya,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (29/9).
Berlian Idri mengurai bahwa perasaan disia-siakan itu terhadi saat banyak nakes yang terpapar. Alih-alih diperjuangkan, para nakes justru merasa seolah disalahkan.
“Dikatakan tak disiplin menjalankan protokol kesehatan. Padahal banyak hal yang masih harus dibenahi di level sistem, seperti ketersediaan APD (alat pelindung diri) dan keamanan fasilitas ruang rawat,” sambungnya.
Para tim medis semakin prihatin saat tidak ada satu pun pemberitaan tentang Menkes Terawan Agus Putranto yang membela dokter saat ada seorang politisi meragukan jumlah dokter yang wafat.
Padahal politisi ini merujuk data Kemenkes yang hanya menyebut 32 dokter wafat atau jauh di bawah catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang kala itu sudah menembus 100 dokter.
Kekecewaan pada Menkes tidak cukup sampai di situ. Saat orang banyak khawatir jumlah dokter berkurang karena banyaknya yang terdampak, Menkes sigap mengatakan masih ada ribuan cadangan.
“Seolah mereka yang tumbang begitu mudah digantikan. Tidak terdengar bagaimana arahannya agar jumlah yang terdampak bisa ditekan,” kesalnya.
Berlian Idris juga menyoroti pernyataan Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang meminta IDI bertanggung jawab melindungi anggotanya dalam menangani pandemi.
“Ajaib, seorang menteri meminta kepada organisasi profesi untuk melakukan tugas yang seharusnya dilakukan pemerintah. Dan Menkes diam saja tak bersuara,” lanjut Berlian.
Namun demikian, Berlian masih mencoba berpikir positif. Bisa saja yang disampaikan Terawan tak seperti yang rakyat kebanyakan menangkapnya.
“Disinilah pentingnya bicara pada rakyat, salah satunya dengan hadir di acara Mata Najwa. Bicaralah, dan tunjukkan kalau memang pemerintah mendahulukan kesehatan, dan memperjuangkan nakes,” demikian Berlian Idris.
Sumber: rmol.id