IDTODAY NEWS – Lima nama telah disetor Kompolnas kepada Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz. Hal ini diungkap Ketua Kompolnas Mahfud MD di media sosial.

Mahfud MD yang juga Menko Polhukam ini membeberkan lima nama calon Kapolri yang disetor oleh Kompolnas kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian dipilih dan diserahkan ke DPR.

“Ini 5 nama Komjen Pol yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto,” beber Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Jumat (8/1/2021).

Mahfud MD yang juga sebagai ketua Kompolnas ini mengatakan, kelima Jenderal bintang tiga yang disetor itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas dan jam terbang.

“Mengonfirmasi berbagai berita. Yang diajukan semua jenderal bintang 3, tidak ada yang masih bintang 2,” tandas Mahfud.

Sebagaimana diatur dalam UU 2/2002 Tentang Kepolisian, Pasal 38 ayat (1) huruf b, Kompolnas bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki oleh sosok dianggap layak menjadi pimpinan Korps Bhayangkara.

“Sosok tersebut setidaknya memiliki beberapa kriteria, sehingga bisa menjadikan Polri lebih maju dan modern, dan benar-benar bisa menjadi harapan rakyat Indonesia,” kata Ujang di Jakarta, Jumat (8/1).

Baca Juga  Banyak Pejabat Pulang Tanpa Isolasi, Kuasa Hukum: Jangan Diskriminatif terhadap HRS

Ujang pun merinci kriteria sosok calon Kapolri baru tersebut. Pertama, kata dia, memenuhi syarat sesuai UU dan peraturan yang berlaku, terutama Jenderal bintang tiga.

“Kriteria kedua adalah memiliki track record yang bagus, jenjang karirnya jelas dan tidak cacat,” katanya.

Ketiga, lanjut pria yang juga pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu, yakni sosok yang memiliki prestasi di bidang penegakkan hukum dan lain-lain.

“Keempat, yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi, sehingga bisa menjamin dan tangkas dalam mengendalikan keamanan dan kenyamanan dalam negeri, sehingga Indonesia akan lebih fokus dan produktif,” kata Ujang.

Baca Juga  Tanggapi Moeldoko, Rachland Nashidik: Jika Istana Diganggu Lalat, Itu Artinya Sudah Terlalu Banyak Sampah

“Dengan kata lain, sosok tersebut punya chemistry dengan Presiden Jokowi, serta bisa mengamankan Presiden baik dari segi kebijakan maupun langkah politik kebangsaannya,” ujarnya.

Dan yang terakhir adalah sosok calon Kapolri harus memiliki komitmen untuk melanjutkan reformasi di internal kepolisian dan komitmen terhadap penegakkan HAM.

“Reformasi di internal Polri ini harus terus berjalan dan harus diperkuat, sehingga kedepan kepercayaan terhadap institusi Polri juga meningkat,” jelasnya.

Baca Juga: Kinerja Wapres Dipertanyakan, Qodari: Maruf Amin Memang Bukan Pilihan Jokowi

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan