IDTODAY NEWS – Seorang Pakar Epidemiologi UI Pandu Riono mengatakan bahwa Indonesia sedang menuju jebakan pandemi.

Hal itu disampaikan Pandu melalui akun Twitternya, Sabtu, 30 Juli 2021 kemarin.

Melihat hal tersebut, politikus PDIP Effendi Simbolon menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak menerapkan kebijakan lockdown sejak awal.

Effendi mengatakan bahwa sejak awal pandemi, Jokowi sampai saat ini tidak menggunakan rujukan yang sesuai aturan UU Karantina.

Seharusnya, menurut Effendi, Jokowi harus memilih untuk melakukan kebijakan lockdown daripada PSBB dan PPKM.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan PPKM dan PPSB malah justru membuat perekonomian semakin boros.

“Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita seharusnya masuk ke fase lockdown. Tapi kita menggunakan terminologi PSBB dan PPKM,” ujar Effendi dikutip terkini.id dari Detikcom, Minggu, 1 Agustus 2021.

“Mungkin di awal mempertimbangkan ketersediaan dana dan masalah ekonomi. Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga 1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu,” ungkapnya.

Baca Juga  Kafe Holywings Juga Melanggar PPKM Februari dan Maret, Anies Marah: Bekukan Sampai Pandemi Covid-19 Usai

Ia pun dengan blak-blakan mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak patuh dengan konstitusi.

Effendi memperkirakan bahwa jika lockdown diterapkan sejak awal, maka pasti akan lebih murah ongkosnya.

“Presiden tidak patuh Konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanjakan itu. Sebukan Rp1 juta saja kali 70 masih Rp70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana,” papar Effendi.

Baca Juga  Luhut: Saya Minta Maaf Kepada Rakyat Jika PPKM Darurat Jawa-Bali Belum Optimal

Bahkan, menurut Effendi, hal itu lebih efektif daripada program vaksinasi.

Ia lantas mempertanyakan dasar dari penerapan PPKM diadakan oleh pemerintah.

“PPKM ini dasarnya apa? Rujukannya apa? Arahan presiden? Mana boleh. Akhirnya panik gak karuan, uang hilang,” pungkasnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan