IDTODAY NEWS – Mantan anggota DPR RI, Fahri Hamzah mengajak semua pihak untuk menghindari konflik, terutama yang dipicu oleh sikap negara.

Fahri menyerukan bahwa negara harus kembali kepada fungsinya untuk membangun solidaritas warga.

“Negara harus mengembalilan dirinya pada fungsi membangun solidaritas yang agung,” katanya melalui akun twitter Fahrihamzah pada Sabtu, 10 Juli 2021.

“Karena dengan demikian lah gelombang kesukarelawanan dan pengorbanan akan meringankan beban bangsa kita. Hindari konflik dan perpecahan terutama yang dipicu oleh sikap negara,” tambahnya.

Fahri juga menyinggung soal perbedaan peran masyarakat dan negara yang ideal dalam penanganan pandemi.

“Warga negara berkutat dengan ide-ide kecilnya; ibat, masker, jarak, bersih, imunitas, sehat, kerja, makan, sekolah, dll,” kata Fahri.

“Negara berkutat dengan ide-ide besarnya; strategi, kebijakan, institusi, kordinasi, persatuan, kebangkitan, solidaritas, dll. Begitulah seharusnya,” lanjutnya.

Selain masalah pandemi, Fahri Hamzah juga menyoroti perkembangan penggunaan media sosial yang kini digunakan rakyat untuk menyuarakan masalah negara.

Menurut Fahri, negara perlu kemampuan untuk menghadapi suara-suara masyarakat di media sosial.

“Negara perlu kemampuan mengelola ini. Caranya adalah makin banyak mendengar dan berbicara benar. Jangan ciptakan kebingungan baru sebab itu bikin rakyat tambah cerewet,” katanya.

Fahri menyebut bahwa memang banyak negara yang kelihatan kewalahan menghadapi media sosial.

“Dulu keaktifan rakyat dalam komunikasi dan dialog rendah. Karena teknologi komunikasi dan media hanya tersedia bagi negara. Sekarang terjadi revolusi dahsyat. Rakyat ngoceh 24 jam. Tidak bisa diam!” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu juga mengajak negara untuk membangun dialog yang sehat dengan masyarakat di tengah isu yang ada.

Baca Juga  Lieus Sungkharisma: Sukmawati Bikin Malu Trah Soekarno

Menurutnya, jika energi sosial tak dikelola dengan baik, maka akan rawan timbul sengketa.

“Di tengah 2 isu itulah negara harus mengembangkan dialog yang sehat dengan rakyat,” kata Fahri.

“Karena dengan cara itu energi sosial kita membuncah mengalahkan egoisme dan kelemahan kita. Kalau tidak dikelola dia akan nampak seperti sengketa. Padahal, semua tujuannya sama,” sambungnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan