IDTODAY NEWS – Sekjen PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait penangkapan pelempar bom molotov di kantor PDIP Bogor.

Diketahui, dua dari tujuh pelaku yang ditangkap adalah anggota Front Pembela Islam (FPI).

Menurut Hasto, mereka yang melakukan perbuatan terorisme seperti itu menggambarkan antikemanusiaan.

Demikian disampaikan Hasto dalam dalam konferensi pers usai pembukaan Sekolah Partai Gelombang II Calon Kepala Daerah secara virtual, di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

“Karena itulah ketika ada pihak-pihak yang kemudian berada di luar jalur hukum kemudian menggunakan bom molotov, siapa pun dia, apa pun latar belakangnya, orang itu antidemokrasi dan orang itu antikemanusiaan,” tegasnya.

Baca Juga  Polri Enggan Tanggapi Rencana Rizieq Shihab Pulang

Kendati demikian, anak buah Megawati Soekarnoputri ini menyatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk mengusut tuntas aksi terorisme itu.

Politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan, bahwa PDIP selalu berpedoman dengan prinsip penegakan hukum.

“Ketika kantor DPP ini diserang (peristiwa Kudatuli, red) dengan cara seperti itu yang membunuh demokrasi, kami menempuh jalan hukum,” kata Hasto.

Karena itu, kata Hasto, PDIP mengapresiasi kepolisian yang telah merespons dan menindaklanjuti laporan terkait teror pelemparan bom molotov itu.

Hasto juga mengapresiasi jajaran internal PDIP yang tak ikut emosional menyikapi insiden tersebut.

“Kami juga mengapresiasi jajaran internal partai tidak ada yang emosional menanggapi itu dengan melakukan hal serupa,”

“Seluruh kader tunduk dalam satu perintah bahwa dengan alasan apa pun kekerasan tidak dapat dibenarkan apalagi menggunakan bom molotov,” beber Hasto.

Sebelumnya, Kuasa hukum terduga pelaku dari Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI), Azis Yanuar mengklarifikasi dua anggota FPI yang diduga terlibat dalam penangkapan 7 pelaku pelemparan bom molotov ke kantor PDIP di Kabupaten Bogor.

Baca Juga  Kapolri Idham Azis Keluarkan Maklumat Soal FPI, Munarman Beri Respons Begini

Menurut Yanuar, tuduhan dua anggota FPI yang diduga terlibat pelemparan bom molotov itu tidaklah benar.

“Gak ada anggota FPI yang diamankan tadi malam, saya udah klarifikasi di tvone live,” kata Yanuar saat dihubungi PojokSatu.id, Rabu (26/8/2020).

Menurut Yanuar, tujuh pelaku yang ditangkap itu tidak ada kaitannya dengan FPI.

Mereka hanyalah merupakan klien biasa. Ia juga menyebut penangkapan tujuh kliennya itu dinilai tidak profesional.

“Sudah cukup sering polisi gak profesional dalam tangani perkara,” kata Aziz Yanuar.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan