Detik-detik Anggota DPR Tinggikan Suara saat Interupsi Puan Maharani

Marthen Douw saat mengikuti Rapat Paripurna HUT DPR RI. (Foto: YouTube/ DPR RI)

IDTODAY NEWS – Anggota DPR dari Fraksi PKB Marthen Douw menaikkan nada suaranya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani saat Rapat Paripurna HUT DPR RI ke-75. Marthen mengajukan interupsi lantaran penjelasannya soal otsus Papua terpotong.

Detik-detik naiknya nada suara Marthen kepada Puan Maharani yang menjadi pimpinan rapat itu terekam dalam tayangan LIVE STREAMING – Rapat Paripurna DPR RI dalam Rangka HUT ke 75 DPR RI yang diunggah oleh kanal YouTube DPR RI, Selasa (1/9/2020).

Mulanya, Marthen memberikan pernyataannya dengan nada yang biasa. Sedari awal ia menyebut akan mengutarakan dua poin masalah dalam rapat memperingati Hari Ulang Tahun DPR RI tersebut.

Ia juga sempat menyerukan pekik merdeka untuk memperingati HUT ke-75 RI.

“Saya Papua, belum dengan seutuhnya rasakan kemerdekaan itu,” kata Marthen setelah menyerukan pekik merdeka.

Setelah itu, politisi asal Papua ini menyinggung soal Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang akan berakhir pada 2021.

“Tuntutan dari rakyat Indonesia Papua bahwa Otsus jangan diperpanjang juga ada, terus ada juga yang bilang diperpanjang. Tetapi kalau kita diperpanjang marilah bertatap atau diskusi bersama Presiden Indonesia,” usul Marthen.

Baca Juga  Jokowi Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, JoMan Manut

Ia juga mengajak agar para wakil rakyat yang duduk bersamanya di parlemen mengambil peran dalam menangani masalah Otsus Papua itu.

“Marilah kita sebagai wakil dari rakyat RI, Papua juga adalah Indonesia, marilah dengan adil kita DPR saya dari ujung timur Indonesia. Saya datang mewakili rakyat saya untuk menyampaikan hal ini yang selalu menjadi soal di lapangan yaitu soal Otsus ini,” lanjut Marthen.

Ia juga mengatakan bahwa perwakilan dari Papua telah menemui Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda). Dari pertemuan itu, mereka diberi waktu dua bulan untuk menyelesaikan urusan Otsus Papua.

Marthen mengaku bahwa waktu 2 bulan itu terlalu singkat. Ia lantas meminta agar diberikan perpanjangan waktu untuk mengurus Otsus Papua.

“Jadi saya minta pada pimpinan dan posisi yang bersangkutan dalam kasus ini untuk membantu kasus ini,” kata Marthen yang mengharap waktu sekitar 6 bulan untuk membahas keputusan Otsus Papua diperpanjang atau tidak.

Baca Juga  Aktivis 212: Prabowo di Mata Umat Seorang Pengkhianat

Usai menjelaskan tentang masalah Otsus Papua, Marthen kemudian akan melanjutkan poin kedua yang ingin ia sampaikan.

Namun, belum sempat ia berbicara lebih lanjut, mikrofon yang ia gunakan mati. Sebagai gantinya, pimpinan rapat Puan Maharani mengucapkan terima kasih tentang usulan tersebut.

Puan kemudian melanjutkan pembahasan rapat tentang peringatan HUT DPR RI.

“Terima kasih Pak Marthen Douw, terkait yang disampaikan akan ditindaklanjuti oleh komisi terkait,” ujar Puan.

Mengetahui dirinya tak mendapat kesempatan lanjutan untuk mengungkapkan poin kedua, Marthen kemudian menginterupsi pernyataan Puan.

“Interusi pimpinan, interupsi pimpinan!!! Interupsi!!” teriak Marthen dari mejanya.

Namun pengajuan interupsi itu tak digubris. Rapat kemudian dilanjutkan ke acara berikutnya.

Marthen mengaku bahwa waktu 2 bulan itu terlalu singkat. Ia lantas meminta agar diberikan perpanjangan waktu untuk mengurus Otsus Papua.

Baca Juga  Jokowi Singgung Ada Yang Terusik, Pigai: Mungkin Maksudnya Soal Anak-Mantu-Besan Jadi Cakada

“Jadi saya minta pada pimpinan dan posisi yang bersangkutan dalam kasus ini untuk membantu kasus ini,” kata Marthen yang mengharap waktu sekitar 6 bulan untuk membahas keputusan Otsus Papua diperpanjang atau tidak.

Usai menjelaskan tentang masalah Otsus Papua, Marthen kemudian akan melanjutkan poin kedua yang ingin ia sampaikan.

Namun, belum sempat ia berbicara lebih lanjut, mikrofon yang ia gunakan mati. Sebagai gantinya, pimpinan rapat Puan Maharani mengucapkan terima kasih tentang usulan tersebut.

Puan kemudian melanjutkan pembahasan rapat tentang peringatan HUT DPR RI.

“Terima kasih Pak Marthen Douw, terkait yang disampaikan akan ditindaklanjuti oleh komisi terkait,” ujar Puan.

Mengetahui dirinya tak mendapat kesempatan lanjutan untuk mengungkapkan poin kedua, Marthen kemudian menginterupsi pernyataan Puan.

“Interusi pimpinan, interupsi pimpinan!!! Interupsi!!” teriak Marthen dari mejanya.

Namun pengajuan interupsi itu tak digubris. Rapat kemudian dilanjutkan ke acara berikutnya.

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan