Elisa Rujak Sebut Ahok yang Rusak Cagar Budaya Saat Gusur Kampung Akuarium

Suasana shelter penampungan dari ketinggian di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/4). Kawasan tersebut dibagi tiga blok yang dihuni 128 kepala keluarga (KK). (Foto: Liputan6.com/Fery Pradolo)

IDTODAY.CO – Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, menilai tudingan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bahwa pembangunan kembali Kampung Akuarium merusak kawasan cagar budaya salah alamat. Kampung Akuarium digusur Ahok pada April 2016.

“Penggusuran paksa yang dilakukan oleh Pak Basuki sendiri justru telah merusak Tembok Utara yang lokasinya berada di seberang Kampung Akuarium,” kata Elisa melalui pesan singkatnya, Jumat, 21 Agustus 2020.

Selain itu, penggusuran paksa yang sama juga dilakukan Ahok di sebagian Pasar Heksagon yang sudah menjadi Bangunan Cagar Budaya. Elisa juga mengatakan Ahok meratakan Kampung Akuarium tanpa menyisakan bangunan sedikit pun.

“Jadi yang merusak Cagar Budaya justru Pak Basuki (Ahok) sendiri lewat penggusuran paksa tersebut,” ujar perempuan yang aktif mendampingi warga Kampung Akuarium ini.

Ahok sebelumnya menilai pembangunan Kampung Akuarium oleh Anies hanya untuk menunaikan janjinya kepada konstituen saat Pilkada 2020.

“Sayang saja ada peninggalan cagar budaya dan kawasan Kota Tua dirusak hanya mau menyenangkan konstituen,” kata Ahok melalui pesan singkatnya, Kamis, 20 Agustus 2020.

Menurut Ahok, semestinya Anies yang menjadi pejabat negara mengutamakan konstitusi, ketimbang mempertahankan konstituen. Apalagi hingga saat ini belum ada Peraturan Daerah yang bisa mengizinkan pembangunan permukiman di kawasan cagar budaya tersebut.

Baca Juga  Deretan Kota yang Turunkan Baliho Habib Rizieq

“Saya tidak tahu apakah ada perda baru yang ubah semua tata ruang di DKI khususnya kawasan Kota Tua dan Kampung Akuarium,” kata Ahok.

Setahu Komisaris Utama Pertamina itu, kawasan Kampung Akuarium dulunya adalah Pasar Hexagonal yang menjadi pusat wisata dan UMKM. Namun, Ahok prihatin kawasan pasar bersejarah yang dulu pernah ada justru bukan dibangkitkan malah bakal dijadikan kampung susun atau permukiman warga.

“Rumah atau rusun atau rumah lapis istilahnya bisa dibangun di mana saja. Penjaringan dan Daan Mogot sudah dibangun rusun tingkat 20 lantai,” kata Ahok. “Semua bisa tinggal di sana dan penduduk asli Akuarium bisa dikasih hak dagang di sana jika jadi destinasi turis.”

Sumber: tempo.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan