IDTODAY NEWS – Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo saat Sidang Tahunan MPR bersama DPR RI dan DPD RI dinilai kurang lengkap. Terutama saat menyinggung mengenai penanganan Covid-19.

Dalam pidato itu, Jokowi hanya mengatakan bahwa yang utama dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah menyelamatkan rakyat.

Jokowi menekankan bahwa menyelamatkan nyawa rakyat merupakan hukum tertinggi dalam bernegara.

Namun di satu sisi, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan pidato Presiden Jokowi. Alasannya karena pernyataan yang disampaikan kurang lengkap dan mengena.

Salah satunya karena tidak ada ucapan maaf dari presiden yang mewakili negara pada ratusan ribu rakyat Indonesia yang meninggal dunia karena Covid-19.

“Harusnya Presiden Jokowi⁦⁩ meminta maaf dan turut berduka cita mewakili pemerintah dan negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi Covid-19. Sayang sekali,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (16/8).

Dalam pidato ini sendiri, Presiden Jokowi mengurai bahwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan pemerintah untuk mencari keseimbangan antara gas dan rem, keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.

Baca Juga  OPM Beri Peringatan Keras ke Jokowi, Pakar: Harus Segera Direspon

Dia memastikan kerja-kerja pemerintah selalu merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dalam mengatasi pandemi.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan