IDTODAY NEWS – Panjangnya durasi pengendalian pandemi Covid-19 berdampak nyata pada kemampuan anak dalam mengeksplorasi pengetahuan. Pembelajaran tatap muka tentu tidak akan berjalan maksimal selama pandemi masih berlangsung.

Padahal pembelajaran tatap muka (PTM) menumbuhkan daya kreatif siswa mengeksplorasi pengetahuan, membentuk karakter siswa untuk saling bekerja sama, media rekreasi dan refreshing yang menyenangkan bagi anak saat belajar, serta muaranya kepada pembentukan karakter.

Baca Juga  Syekh Ali Jaber Meninggal dalam Kondisi Negatif COVID-19, Pernah Ingin Dimakamkan di Lombok

Anggota DPD RI Fahira Idris mencatat isu krusial lainnya selama pandemi ini adalah peningkatan angka anak putus sekolah karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi masih melanda.

“Jika pandemi semakin terkendali, dunia pendidikan akan kembali berlari. Jadi sebenarnya selain menyelamatkan ekonomi, kepentingan utama kita untuk segera mengendalikan pandemi ini adalah menyelamatkan keberlangsungan dunia pendidikan kita. Alhamdulilah, seiring turunnya kasus positif, PTM terbatas di banyak daerah sudah mulai diterapkan,” tegasnya kepada wartawan, Senin siang (20/9).

Baca Juga  Dukung Anindya Bakrie Jadi Calon Ketua Kadin, Ketua DPD RI Beri Kiswah Agar Selalu Ingat Tuhan

Fahira mengurai, walau sifatnya masih hybrid (kombinasi PJJ dan tatap muka), PTM bisa menjadi pondasi yang baik bagi bangsa agar secara berangsur PTM di masa pandemi ini bisa berjalan lebih maksimal baik.

Salah satu isu krusial yang harus sama-sama menjadi perhatian adalah merumuskan strategi yang efektif agar tidak ada anak yang putus sekolah akibat pandemi ini.

Baca Juga  Nama Kabareskrim Pengganti Komjen Sigit Diumumkan Usai Pelantikan Kapolri

“Mudah-mudahan pandemi semakin terkendali dan kita bisa segera menata kembali dunia pendidikan kita,” sambungnya.

Fahira mencatat, di banyak daerah yang status PPKM berada di level 1 hingga 3 pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah berjalan beberapa pekan. Semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan mengharapkan PTM Terbatas ini mampu menjadi pondasi yang kuat agar secara berangsur pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini bisa berjalan lebih maksimal baik dari sisi kuantitas hari belajar tatap muka maupun dari sisi kualitas penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga  Mahfud Tegaskan Dukung KPK Hukum Mati Menteri Korupsi di Masa Pandemi

Agar PTM terbatas ini mampu menjadi pondasi yang kuat maka sangat penting dilakukan evaluasi secara berkala oleh masing-masing kepala daerah baik evaluasi PTM itu sendiri maupun evaluasi kondisi pandemi di daerah masing-masing.

“Oleh karena itu, setiap kebijakan relaksasi terutama terkait pembelajaran tatap muka harus melalui evaluasi secara berkala oleh masing-masing daerah dan mencermati dengan teliti situasi pandemi di wilayah masing-masing,” pungkas Fahira Idris.

Baca Juga  Gerak Cepat, Ketua DPD Pertemukan Menteri PUPR Dan Gubernur NTB Terkait Pembangunan Sirkuit Mandalika

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan