Haedar Nashir: Irfani yang Masih Mengingkari Pandemi Perlu Diperiksa

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Profesor Haedar Nashir/Net

IDTODAY NEWS – Irfani seseorang yang masih mengingkari keberadaan Covid-19 harus diperiksa. Irfani sendiri adalah suatu metode berpikir yang berlandaskan atas pendekatan dan pengalaman langsung atas realitas spiritual keagamaan.

Permintaan ini disampaikan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Profesor Haedar Nashir dalam keterangannya, Kamis (5/8). Baginya, mereka yang tidak percaya Covid-19 justru berpotensi memperkeruh suasana.

“Pihak yang mengingkari pandemi Covid-19 harus diperiksa irfani-nya. Sebab akibat tindakan mereka berpotensi memperkeruh situasi bencana kesehatan yang taruhannya adalah nyawa,” ujarnya.

Menurut Haedar, adanya virus corona sulit dibantah atau diingkari baik melalui pembuktian data-data kualitatif atau kuantitatif yang ada selama ini.

Atas dasar itu, Haedar berharap pada masa pandemi Covid-19 ini semua pihak agar tidak menjadi jahat secara moral dan etik dengan mengingkari pandemi Covid-19.

Haedar juga menegaskan bahwa tindakan antisipatif mulai dari mentaati protokol kesehatan (Prokes) semata-mata wajib dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, bukan dengan sikap paranoid atau ketakutan yang berlebih.

“Apakah kita berada di situasi paranoid? Justru yang bilang paranoid itulah yang harus kita pertanyakan. Jangan-jangan orang ini yang mengidap itu (paranoid),” ucapnya.

Baca Juga  Mendagri Terbitkan SE Baru, Minta Daerah Percepat Vaksinasi Dan Efektifkan PPKM

Lebih lanjut, Haedar juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada meski berada di zona hijau atau kuning Covid-19.

“Tidak mungkin berbahagia berlebihan di saat sebagian besar saudara mengalami dan dalam situasi musibah,” tandas dia.

Sejumlah kasus Covid-19 atau bahkan klasternya muncul akibat tertulari orang yang tak percaya penyakit tersebut, seperti yang sempat terjadi di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga  Jerry Massie: Hati-hati, Reformasi Jilid 2 Bisa Terjadi Jika Jokowi 3 Periode

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan