Isu Terdepak dari MUI, Din: Saya yang Tidak Bersedia

Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin. (Foto: VIVA.co.id/Fikri Halim)

IDTODAY NEWS – Nama Din Syamsuddin tidak lagi masuk dalam struktur kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, muncul juga pemberitaan bahwa ulama yang mendukung aksi 212 dan ulama yang kritis tidak lagi masuk alias terdepak kepengurusan MUI.

Terkait hal itu, Din Syamsuddin angkat bicara. Menurut Din, adanya anggapan dirinya tidak masuk kepengurusan MUI karena bersikap kritis atau mendukung aksi 212, adalah penilaian yang keliru.

Baca Juga  Denny Siregar Belum Juga Ditetapkan Tersangka, Pengamat Hukum: Kepolisian Tengah Diuji Integritasnya

“Berita demikian keliru, mengandung insinuasi dan persepsi negatif. Tidak masuknya sejumlah tokoh ke dalam kepengurusan MUI tidaklah serta merta karena mereka kritis dan pendukung Gerakan 212. Kalau demikian, nanti bisa dipersepsikan yang masuk dalam kepengurusan MUI adalah ulama tidak kritis atau pro pemerintah,” kata Din, kepada wartawan, Jumat, 27 November 2020.

Din menegaskan, tidak masuknya dalam kepengurusan MUI karena dia yang tak menginginkannya. Karena Din merasa sudah terlalu lama terlibat di MUI, sudah selama 25 tahun, yaitu sejak 1995. Sebagai sekretaris hingga kepengurusan 2015-2020 sebagai ketua Dewan Pertimbangan.

“Saya pribadi tidak terlibat pada gerakan 212. Dan saya tidak masuk dalam kepengurusan baru adalah karena saya tidak bersedia. Sebelum Munas MUI, saya sudah sampaikan di dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa saya ingin berhenti dari keaktifan MUI,” ujar Din.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan