Kritik Perkembangan Politik Era Jokowi, Amien Rais: Presiden Tak Boleh Terjebak Mentalitas Koncoisme

Mantan Ketua MPR Amien Rais mendatangi kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018). Menurut rencana, Amien akan memberikan refleksi terkait peringatan 20 tahun reformasi.(Foto: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

IDTODAY NEWS – Mantan Ketua MPR sekaligus politisi senior Partai Amanat Nasional, Amien Rais memberikan tanggapan terkait perkembangan politik di sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ia menilai, perkembangan politik nasional di era pria yang akrab disapa Jokowi ini semakin kurang demokratis.

Bahkan, menurut Amien, politik saat ini telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Hal ini disampaikan Amien, melalui sebuah video yang diunggah di akun resmi Instagram-nya, pada Rabu (12/8/2020), yang Kompas.com kutip dengan izin tim Amien.

“Sekarang ini perkembangan politik nasional bukan semakin demokratis, tetapi kian jauh dari spirit demokrasi, tidak berlebihan bila saya katakan hasil pembangunan politk di era pak Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” kata Amien.

Baca Juga  Alaska: Stafsus Milenial Jadi Benalu Negara Dan Harusnya Dipecat

Amien menilai, praktik politik partisan selama pemerintahan Jokowi mementingkan kepentingan kelompok tertentu sering terjadi.

Ia kemudian mengibaratkan tersebut seperti politik belah bambu.

“Politik belah bambu, menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain,” ujarnya.

Amien mengimbau masyarakat Indonesia harus melakukan kritis dan koreksi atas perjalanan bangsa Indonesia.

Ia juga mengingatkan, Presiden Jokowi untuk tidak terjebak pada politik partisan yang hanya mementingkan kelompok tertentu dan tidak bermental “koncoisme”.

“Partisan semacam ini tidak bisa, cepat atau lambat membelah bangsa Indonesia, tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas koncoisme,” kata dia.

Sebelumnya, Amien sempat mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo yang sengaja memublikasikan kemarahannya kepada menteri dalam rapat kabinet 18 Juni lalu.

“Saya kira Pak Jokowi salah besar ya dengan memublikasi kemarahannya itu menjadi viral, ternyata rakyat makin marah,” kata Amien Rais dalam video wawancara di akun Instagram Amien Rais Official, yang dikutip Sabtu (4/7/2020).

Baca Juga  Minta Jokowi Waspada, Denny Siregar: Kalau PPKM Diperpanjang Bisa Ditunggangi

Video kemarahan Jokowi itu dirilis Istana pada 28 Juni, atau 10 hari setelah rapat kabinet berlangsung.

Pihak istana beralasan rapat tersebut awalnya bersifat internal atau tertutup, tetapi video kemarahan Jokowi sengaja dipublikasikan karena banyak hal baik yang perlu diketahui publik.

Mantan Ketua MPR ini menilai kemarahan Jokowi itu hanya menunjukkan bahwa para menterinya tidak mengerti mengenai kesulitan yang tengah dialami rakyat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Amien Rais lantas bercerita mengenai kisah kesulitan rakyat yang ia ketahui.

Misalnya Pak Slamet dan Bu Slamet, pemilik warung yang menemuinya karena kesulitan keuangan.

Baca Juga  Kursi Wakil Panglima TNI Hilang Usai Diduduki Menteri Agama Jokowi

“Pak Amien, saya sudah enggak bisa ngapa-ngapain lagi sekeluarga ini.”

“Warung tutup dan kami sudah enggak punya cadangan,” ucap Amien menirukan percakapannya dengan pemilik warung.

Daripada memublikasikan kemarahannya, Amien meminta Presiden Jokowi lebih baik bekerja saja lebih keras dalam mengatasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi ini.

Ia menilai masih ada waktu untuk memperbaiki keadaan.

Jika memang Presiden memang ingin melakukan perombakan kabinet, Amien juga menyarankan agar memilih menteri yang memang mengerti soal kesulitan yang dialami rakyat saat ini.

“Jadi Pak Jokowi silakan, saya juga tidak ingin negeri ini kacau balau.”

“Jangan sampai Anda rontok di tengah jalan, nanti malah repot lagi,” ucap Amien.

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan