Moeldoko: Saat Pandemi yang Dibutuhkan Bukan Diskusi, Bukan Mencaci

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

IDTODAY NEWS – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak masyarakat meninggalkan perdebatan yang tak berarti perihal penanganan pandemi.

Menurut dia, dibutuhkan kerja nyata seluruh pihak untuk bangkit dari krisis akibat Covid-19.

“Di saat pandemi ini, yang diperlukan adalah gotong royong, kerja nyata, bukan diskusi, bukan mencaci, bukan melihat segala sesuatu dari sisi negatif,” kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Moeldoko mengatakan, pemerintah telah menetapkan sejumlah kebijakan penanggulangan pandemi.

Misalnya, pembatasan mobilitas melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penegakan protokol kesehatan 5M.

Eks Panglima TNI itu mengimbau masyarakat untuk bersabar menjalani PPKM. Ia mengeklaim, PPKM efektif untuk menekan kasus dan memulihkan ekonomi negara.

Penurunan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet diklaim sebagai salah satu bukti keberhasilan PPKM.

Pada pertengahan Juli BOR di RS tersebut mencapai 90 persen, dan kini turun di angka 25 persen.

Baca Juga  Anies: 2020 Tahun Penuh Perjuangan, 2021 Kesempatan Percepat Perubahan

“PPKM adalah kebijakan yang efektif dalam menekan laju persebaran Covid-19,” ucap Moeldoko.

Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah yakni meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment). Kemudian, mendorong angka kesembuhan melalui bantuan obat-obatan khususnya bagi pasien Isolasi mandiri.

Lalu enggulirkan program bantuan sosial, hingga melaksanakan program vaksinasi.

Rencananya, sampai dengan akhir tahun 2021 Indonesia menerima 183 juta dosis vaksin yang akan datang secara bertahap.

Baca Juga  Cerita Mantan Panglima TNI Djoko Suyanto Rawat 16 Anggota Keluarga dan Karyawan Positif Covid-19

Rinciannya yakni 70 juta dosis di bulan September, 40 juta dosis pada Oktober, 35 juta dosis pada November, dan 38 juta dosis di bulan Desember.

Pemerintah pun menargetkan percepatan pelaksanaan vaksinasi mencapai 5 juta suntikan setiap hari.

“Yang kita harus lakukan adalah memberikan dukungan penuh kepada semua pihak, kita tunjukkan bahwa kita adalah bagian dari upaya menekan Covid-19,” kata Moeldoko.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan