IDTODAY NEWS – Hanya dalam waktu 9 hari, tiga kader PDIP ditangkap oleh KPK.

Pada Jumat (28/11/2020) kemarin, KPK menangkap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna dalam operasi tangkap tangan.

Ia ditangkap karena dugaan suap terkait perizinan pembangunan gedung di Rumah Sakit Umum Kasih Bunda.

Ajay Muhammad Priatna merupakan Ketua DPC PDIP Kota Cimahi.

Enam hari kemudian, tepatnya pada Kamis (3/12/2020) KPK menangkap Bupati Banggai Laut, Wenny Bukarno.

Ia ditangkap karena dugaan suap pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Banggai Laut tahun anggaran 2020.

Wenny Bukarno merupakan Ketua DPC PDIP Banggai Laut.

Tak berlangsung lama, hanya dalam rentang tiga hari kemudian, tepatnya pada Minggu (6/12/2020), KPK menangkap Menteri Sosial, Juliari Batubara dalam kasus dugaan korupsi Bansos Covid-19.

Baca Juga  Kementerian BUMN Masih Bungkam soal Eks Koruptor Jadi Komisaris, Denny Siregar: Pada Kejepit Ya?

Juliari Batubara merupakan wakil bendahara umum PDIP.

Ditangkapnya tiga kader PDIP dalam kasus korupsi tentunya menjadi pukulan telak bagi partai besutan Megawati.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sudah mewanti-wanti para kadernya untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan.

Bahkan Hasto menjelaskan, PDIP selalu menanamkan sikap antikorupsi dalam berbagai kesempatan.

“Kami selalu tegaskan bahwa kekuasaan itu untuk rakyat. Siapapun dilarang menyalahgunakan kekuasaan, terlebih melakukan tindak pidana korupsi. Kalau sudah menyangkut hal tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati selalu wanti-wanti untuk tidak melanggar hukum. Tertib hukum wajib bagi wajah pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi,” ucapnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga  Jokowi Disarankan Libatkan KPK Pilih Pengganti Menteri yang Tersandung Korupsi

Hasto juga menjelaskan PDIP akan mendukung proses hukum yang berjalan.

Juga mendukung sepenuhnya langkah pemberantasan korupsi termasuk berbagai bentuk OTT KPK.

Penetapan ini dilakukan KPK setelah memeriksa 16 orang, termasuk Wenny yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (3/12/2020) kemarin.

Megawati sedih jika kadernya ditangkap KPK

Masih segar diingatan pubik dengan pernyataan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait kader PDIP yang terlibat korupsi.

Ia mengaku sedih bila ada kadernya yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebab, Megawati mengingatkan bila dirinyalah yang mendirikan KPK saat masih menjabat sebagai Presiden RI.

Untuk itu, ia menginginkan agar para calon kepala daerah dari PDI-P, tidak ‘bermain-main’ saat mengemban tugasnya.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan untuk Pengarahan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah Angkatan I 2020 pada Jumat (21/8/2020).

“Saya sangat sedih kalau dari kalangan PDIP diambil KPK.”

“KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa loh kalau tidak percaya nanti lihat,” ujar Megawati dalam sambutannya secara virtual melalui Kanal Youtube PDI-P, Jumat (21/8/2020).

Baca Juga: Laporan AS: Penyakit Aneh Diplomat AS Di Kuba Kemungkinan Disebabkan Oleh Gelombang Mikro

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan