IDTODAY NEWS – Turki menolak kritik keras Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
(AS) yang keberatan dengan pertemuan baru-baru ini antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin Hamas di Istanbul. Penolakan kritik tersebut disampaikan Kementerian Luar
Negeri.
Amerika Serikat sebelumnya mengatakan sangat keberatan dengan kedatangan para pentolan Hamas di Istanbul baru-baru ini yang disambut oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Para petinggi Hamas yang melakukan pertemuan dengan Erdogan pada Sabtu pekan lalu adalah Pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan sejumlah delegasi termasuk kepala Hamas di luar negeri Maher Salah, kepala kantor hubungan Arab dan Islam Hamas Ezzat Al-Rishiq dan perwakilan Hamas di Turki Jihad Yaghmor.
“Mendeklarasikan perwakilan sah Hamas, yang berkuasa setelah memenangkan pemilihan umum demokratis di Gaza dan merupakan realitas penting kawasan itu, (penyebutan) sebagai teroris tidak akan memberikan kontribusi apa pun untuk upaya perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Kementerian Luar Negeri Turki, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/8/2020). AS memasukkan nama para petinggi Hamas itu dalam daftar Teroris Global yang Didesain Khusus.
Kementerian itu menambahkan bahwa Ankara telah meminta Amerika Serikat untuk menggunakan pengaruh regionalnya untuk “kebijakan yang seimbang” yang akan membantu menyelesaikan konflik Israel-Palestina, alih-alih “melayani kepentingan Israel”.
Juru bicara Hamas Hazem Qasem mengatakan bahwa posisi AS mencerminkan “intimidasi danterorisme” yang dilakukan oleh pemerintah Amerika.
“Hamas adalah gerakan nasional yang berada dalam perjuangan kebebasan melawan pendudukanIsrael dan terorisme,” katanya.
Sumber: sindonews.com