Anies: Pakai Masker Tidak Nyaman, Tetapi Lebih Tidak Nyaman Kena Covid-19

‘Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat menggelar razia masker dalam program kepatuhan penggunaan masker “Ok Prend” di Pasar Pagi Asemka, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (21/7/2020).'(ANTARA)

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Meskipun, Anies mengakui memakai masker saat beraktivitas tidak terlalu nyaman.

“Ibu-ibu semua, saya ingin sampaikan pakai masker itu tidak nyaman. Ini kalau pakai masker di ruang ber-AC, ruangannya dingin, itu pakai masker terasa biasa-biasa saja. Tapi kalau di tempat tidak ber-AC, apalagi di luar yang panas, waduh pakai masker itu tidak nyaman betul. Tidak nyaman pakai masker itu,” ujar Anies dalam acara bersama PKK DKI Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Baca Juga  Presiden Jokowi Ganti Istilah PPKM Darurat dengan PPKM Level, PKS : Yang Penting Rakyat Bisa Makan

Namun, menurut Anies, jauh lebih tidak nyaman jika terpapar Covid-19. Apalagi harus melakukan perawatan di Rumah Sakit karena Covid-19. “Pakai masker itu tidak nyaman, tapi dirawat di rumah sakit itu jauh lebih tidak nyaman. Terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman. Nah sekarang kita sedang masa ujian, sedang masa cobaan. Yuk kita dorong sama-sama agar masker dipakai terus,” tutur Anies.

Selain tidak nyaman, Anies juga mengakui masyarakat juga lelah menggunakan masker. Namun, kata dia, kenyataannya Covid-19 tidak pernah lelah menyerang manusia.

“Kenyataannya virusnya itu tidak pernah lelah, virusnya tidak pernah capek. Jadi kita tidak boleh kalah sama virusnya. Kalau virusnya tidak bisa capek, manusia bisa lebih tahan dari virusnya,” tandas dia.

Baca Juga  Belum Jadi Wali Kota, Gibran Sudah Diwacanakan Jadi Gubernur Jawa Tengah

Pemprov DKI, kata Anies sudah sejak awal melakukan kampanye menggunakan masker. Bahkan, tidak hanya kampanye, tetapi juga telah membagikan masker kain sebanyak 22 juta kepada warga DKI Jakarta secara bertahap pada 19 April hingga 1 Juni 2020 lalu.

“Kalau ditanya kenapa dibaginya 22 juta masker, karena 2 kali jumlah penduduk. Jadi bukan 22 jutanya, tapi 2 kali jumlah penduduk. Karena penduduk Jakarta itu hampir 11 juta, maka kita bagikan sebanyak 22 juta masker,” jelas dia.

Baca Juga  Guspardi Gaus Tuntut Penjelasan Konkret dari Pemerintah Soal Pengecatan Pesawat Kepresidenan

Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa sejumlah studi sudah menunjukkan bahwa penggunaan masker sangat efektif mencegah penyebaran Covid-19. Dia mencontohkan seorang tukang cukur rambut yang positif Covid-19 dan disiplin menggunakan masker sehingga tidak menularkan virus kepada pelanggan atau orang-orang yang cukur rambutnya.

“Namun, pencukur rambut yang tidak pakai masker, yang dicukurnya pada ketularan. Padahal jaraknya sama-sama dekat. Jadi masker ini memang punya efek yang sangat besar sekali. Jadi, sebelum vaksin ditemukan dan bisa disuntik, masker inilah vaksin kita, inilah perlindungan kita,” pungkas Anies.

Sumber: beritasatu.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan