Charta Politika Pernah Sebut Kemensos Juliari Batubara Paling Tanggap Covid 19, Ehh Ditangkap KPK

Mensos Juliari P Batubara dengan pengawalan ketat petugas di dalam mobil tahanan, Minggu (6/12/2020). (Foto: JawaPos.com)

IDTODAY NEWS – Mensos Juliari Batubara dan dua pejabat Kemensos ditangkap KPK karena korupsi Bansos Covid-19. Juli lalu, survei Charta Politika sebut Kemensos paling tanggap Covid 19.

Dua pejabat Kemensos yang ditangkap KPK bersama Juliari Batubara itu adalah Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono.

Seperti dilansir dari harianjogja.com, lembaga survey Charta Politika menggelar survei mengenai kinerja kementerian selama masa pandemi Covid-19.

Survei tersebut digelar pada 6-12 Juli 2020 melalui wawancara telepon dan melibatkan 2.000 responden.

Dan berita relis survei Charta Politika ini diterbitkan 23 Juli 2020 oleh harianjogja.com.

Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika mengatakan, metode survei yang dipakai adalah simple random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95%.

Sementara itu, kriteria responden minimal 17 tahun atau memenuhi syarat menjadi pemilih di Pemilu.

Baca Juga  Hasil Investigasi Ombudsman Jelang Pilkada, 22 KPUD Belum Distribusikan APD

Yunarto mengatakan dalam survei itu, para responden menilai kementerian yang sigap dan tanggap terhadap pandemi Covid-19 adalah Kementerian Sosial.

Pasalnya, instansi ini dinilai melakukan aksi kerja nyata menghadapi pandemi Covid-19 dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak dari wabah ini setelah adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Banyak responden penerima BST dari Kemensos terbantu. BST diakui memperpanjang nafas perekonomian dan berangsur memperbaiki kondisi perekonomian rumah tangga yang terkena dampak covid-19,” katanya, Rabu (22/7/2020).

Dalam survei itu, responden juga menilai lembaga negara yang paling aktif selama masa pandemi Covid-19 adalah Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 atau BNPB masing-masing berada di urutan pertama dan kedua dengan dukungan 33,1 persen dan 21,8 persen.

Sementara itu, Kemensos, berada di urutan ketiga dengan dukungan 17,2 persen.

Baca Juga  "Ubek-ubek" Jakarta, Risma Nyungsep Dan Anies Menguat

“Lembaga tinggi negara atau kementerian yang paling aktif nomor satu adalah Kemenkes tentu saja, ini terkait dengan wabah ini krisis ekonomi. Ini pandemi musibah kesehatan,” jelas Yunarto.

Dalam pemaparan survei, disebutkan bahwa Kehadiran Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja sebagai solusi atas perbaikan ekonomi di Indonesia mulai mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Berdasarkan hasil survei dengan 265 responden, sebanyak 55,5% masyarakat Indonesia yakin dengan RUU Cipta Lapangan Kerja ini mampu memperbaiki ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Sebanyak 10,9% responden mengakui RUU Omnibus Law tidak berdampak terhadap ekonomi, 27,9% berdampak negatif terhadap ekonomi dan 5,7% tidak tahu terkait regulasi baru ini.

Sementara itu, pada Senin (7/12/2020) Yunarto Wijaya terlibat diskusi serius di laman Twitter dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Dan salah satu tanggapan Yunarto Wijaya dalam laman Twitter itu adalah sebagai berikut.

Baca Juga  Luhut Sebut Kasus Covid-19 Bisa Tembus 40 Ribu Orang per Hari, Sri Mulyani Mumet

“Di rilis bulan Juli, Charta Politika tidak pernah sama sekali menyatakan bahwa Juliari adalah menteri terbaik, yang ada adalah ketika ditanya kementerian (bukan menteri) yang paling aktif dalam penanganan pandemi, maka Kemensos ada di peringkat ketiga, di bawah Kemenkes dan Kemenkeu,” ujar Yunarto Wijaya dalam laman Twitter @yunartowijaya.

“Tapi saya gak mungkin buang waktu mikirin semua pemberitaan yang keluar dari rilis dan saya percaya ketika orang baca isi berita (bukan hanya judul) akan langsung ngerti,” katanya lagi.

“Walau kaget aja bapak ex ketua MPR seperti Hidayat Nur Wahid atau bayaran Pemprov DKI seperti Geisz Chalifah gitu aja gak ngerti,” pungkas Yunarto Wijaya.

Baca Juga: Ribuan Orang Hadiri Haul Akbar di Ponpes Al-Istiqlaliyah

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan