FADLI ZON Langsung Diteror setelah Minta Kapolda Metro Tanggung Jawab di Twitter,Lapor ke Mahfud MD

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon langsung diteror setelah berkomentar terkait penembakan 6 anggota Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) pagi.(Foto: tribunnews.com)

IDTODAY NEWS – Polisiti Partai Gerindra Fadli Zon langsung diteror setelah berkomentar terkait penembakan 6 orang anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI).

Teror terhadap Handphone (HP) Fadli Zon terjadi setelah dia melakukan cuitan di akun twitternya terkait penembakan terhadap pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) tersebut.

Fadli Zon pun ‘melaporkan’ kasus tersebut kepada Menko Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan cara me-mention cuitannya ke akun twitter Mahfud MD.

“Pak @mohmahfudmd, cara2 teror robocall masih digunakan?” ujar Fadli Zon melalui akun twitternya, Senin (7/12/2020) sekitar pukul 15:00 WIB.

Menurut Fadli Zon, handphone-nya langsung diserang atau diteror robocall oleh nomor telepon dari Amerika Serikat.

Fadli Zon meminta para oknum yang melakukan teror itu segera menghentikan cara-cara tidak baik tersebut.

@fadlizon 44mnt: Wah HP sy langsung diserang teror robocall seperti hari H Pilpres 2019. Telpon terus-menerus dr no random Amerika Serikat. Sy minta pd oknum yg lakukan ini, hentikanlah cara2 spt ini.

Fadli Zon mengunggah teror HP-nya sekitar 13 menit setelah dia mencuit peringatan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran terkait penembakan 6 anggota Laskar FPI.

“Knp sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jgn gegabah gunakan senjata. Sy sangat yakin Pendukung Habib Rizieq cinta damai n tak dibekali senjata,” tulis Fadli Zon di akun twitternya.

Berikut adalah beberapa cuitan Fadli Zon di twitter terkait penembakan 6 orang anggota Laskar FPI hingga berujung teror terhadap dirinya.

@fadlizon·1j: Knp sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jgn gegabah gunakan senjata. Sy sangat yakin Pendukung Habib Rizieq cinta damai n tak dibekali senjata.

Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab.

@fadlizon 34mnt: Wah HP sy langsung diserang teror robocall seperti hari H Pilpres 2019. Telpon terus-menerus dr no random Amerika Serikat. Sy minta pd oknum yg lakukan ini, hentikanlah cara2 spt ini.

@fadlizon 27mnt: Pak @mohmahfudmd, cara2 teror robocall masih digunakan?

@fadlizon 30mnt: Harus segera dibentuk Tim Pencari Fakta atas dugaan pelanggaran HAM oleh aparat Polisi.

Menurut Fadli Zon, teror tidak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi juga kepada aktivis gerakan 212, Haekal Hasan.

Bahkan teror kepada Haekal Hasan sudah dilakukan sejak Senin pagi.

@fadlizon: Rupanya bukan sy saja yg diserang teror robocall oleh operasi gelap intelijen. Ada sejumlah org lain juga. Babe Haekal Hasan malah dr pagi.

Penjelasan Kapolda Beda dengan Keterangan Pengacara HRS

Muncul dua versi penjelasan terkait tewasnya 6 orang diduga anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI).

Keenam orang itu tewas ditembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/12/2020) pagi.

Versi pertama disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Irjen Fadli Imran mengatakan, enam anggota Laskar FPI itu ditembak karena berusaha menyerang polisi di jalan tol.

“Empat orang lainnya yang satu mobil dengan keenam orang yang dilumpuhkan itu melarikan diri,” ujar Fadil Imran kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Versi kedua datang dari pengacara atau kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) atau Muhammad Rizieq Shihab (MRS), Azis Yanuar.

Aziz Yanuar mengungkap bahwa HRS atau MRS dihadang orang-orang tidak dikenal saat melintas di sebuah jalan tol di Jakarta.

Menurut Aziz, saat itu rombongan keluarga Muhammad Rizieq Shihab tengah menuju tempat acara pengajian subuh keluarga.

“Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang preman orang tak dikenal,” ujar Aziz dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).

Pihak kuasa hukum Rizieq Shihab menduga bahwa penghadang itu merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.

Enam orang itu dinyatakan masih hilang, sementara keberadaamn HRS masih dirahasiakan.

Penjelasan Resmi Kapolda Metro Jaya

Tim polisi dari Polda Metro Jaya menembak mati enam orang yang disebut-sebut pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab.

Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam keterangan pers di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Kapolda didamping Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yunus Yusri dalam keterangan pers tersebut.

Kapolda mengatakan, peristiwa terjadi di KM 50 Jalan Tol Jakarta Cikampek pukul sekitar 00.30 WIB dini hari tadi.

Penyerangan itu terjadi diduga terkait dengan pemeriksan Rhizieg Shihab yang dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya hari ini pukul 10.00 WIB.

“Berawal dari informasi akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber, termasuk rekan media mendapatkan berita melalu WA grup bahwa akan ada pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda,” tutur Kapolda.

Terkait dengan hal tersebut Polda melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut.

Ketika anggota Polda mengikuti kendaraan yang di dalamnya diduga ada pengikut MRS, kendaran petugas dipepet.

“Kendaraan petugas dipepet lalu diserang dengan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang ada di sini. Petugas yang terancam keselamatannya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah 10 orang,” tutur Kapolda.

Petugas yang terancam melakukan tindakan tegas terukur sehingga enam orang pengikut MRS meninggal.

Empat orang lainnya melarikan diri dari kejaran petugas.

Sementara di pihak polisi kerugian berupa kendaraan yang rusak dan ditembaki.

Barang bukti yang disita polisi antara lain pedang, celurit dan dua senjata api pistol.

Kapolda menegaskan agar Rizieq Shihab mematuhi hukum dan memenuhi panggilan penyidik untuk pemeriksaan.

Apabila tidak memenuhi panggilan, penyidik akan menempuh langkah hukum berikutnya sesuai aturan yang berlaku.

Kapolda memperingatkan pengikut Rizieq agar tidak menghalangi penyelidikan karena tindakan itu melawan hukum.

“Apabila tindakan itu dilakukan, polisi tidak ragu mengambil tindakan tegas,” tutur Fadil.

Kapolda menuturkan, anggota polisi yang bertugas saat itu berjumlah enam orang.

Sementara penyerang diduga anggota laskar khusus FPI.

Penjelasan Kuasa Hukum Rizieq Shihab

Tim Kuasa Hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengungkap bahwa Rizieq sempat dihadang orang-orang tidak dikenal saat melintas di sebuah jalan tol Jakarta.

Baca Juga  Mahfud MD Peringatkan Paslon Yang Buat Kerumunan Di Hari Terakhir Kampanye

Menurut Aziz, saat itu rombongan keluarga Rizieq menuju tempat acara pengajian subuh keluarga.

Selain ada Rizieq, di dalam mobil itu disebut ada cucu Rizieq yang masih berusia balita.

“Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman orang tak dikenal,” ujar Aziz dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).

Pihak kuasa hukum Rizieq Shihab menduga bahwa penghadang itu merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.

Sebab, para preman tidak dikenal tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada mobil yang di dalamnya terdapat laskar pengawal keluarga.

Mereka melakukan penembakan ke satu mobil berisi enam orang laskar yang saat ini masih hilang diculik oleh para preman tidak dikenal.

“Kami mohon do’a, agar enam orang laskar yang diculik diberi keselamatan,” jelas Aziz.

Hal itulah, menurut Aziz, sampai saat ini mereka sembunyikan keberadaan Rizieq Shihab dan keluarga.

Hal itu demi alasan keamanan dan keselamatan Rizieq beserta keluarga.

Aziz juga tidak menjawab saat ditanya terkait lokasi persis penembakan dan penculikan itu.

Ia juga menolak menjawab saat ditanyai waktu persis kejadian tersebut.

Namun Aziz memastikan saat ini kondisi Rizieq dalam keadaan sehat.

“Sehat, aman,” singkat Aziz.

Diketahui, seharusnya Rizieq mendatangi Markas Polda Jaya untuk diperiksa atas kasus keramaian di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.

Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan dari tim kuasa hukum ataupun Rizieq Shihab akan kedatangannya ke Polda Metro Jaya.

Sementara itu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya mengaku telah menembak enam pengikut FPI.

Hal itu lantaran aparat kepolisian sempat mendapat perlawanan dari sejumlah pria yang diduga sebagai pengikut FPI.

Disebutkan bahwa para pria yang mengaku laskar FPI itu sempat menembakkan senjata api ke polisi dan menyerang dengan senjata tajam.

“Karena tindakan mereka membahayakan personel kami, maka kami beri tembakan tegas terukur kepada enam pria yang diduga laskar FPI,” jelas Fadil di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: FPI: Laskar Tak Punya Pistol, Kami yang Diserang

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan