IDTODAY NEWS – Isu keretakan antara Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan telah menyeruak sejak tahun lalu. Hal ini didasari dengan banyaknya kebijakan penanganan Covid-19 Jokowi lebih condong ke Golkar dibandingkan PDI Perjuangan.

Pandangan itu disampaikan pengamat politik, Hendri Satrio, yang mengaku sudah lama melihat adanya kerenggangan antara PDI Perjuangan dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

“Kalau dari awal sih emang mereka kan lagi enggak harmonis, memang mereka lagi senggang. Saya sudah mengatakan itu sejak awal PPKM dilaksanakan,” ujar Hensat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).

Dalam kebijakan PPKM yang dilaksanakan pemerintah, sosok yang kerap disapa Hensat ini melihat kecendrungan Jokowi kepada “Duo Menko yaitu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, yang ditunjuk sebagai koordinator PPKM di dalam dan luar Jawa-Bali.

“Kan, terlihat betul bahwa Jokowi lebih percaya Golkar dalam mengelola pemerintahan ketimbang PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Dari situ, Penggagas lembaga survei KedaiKopi ini melihat tanggung jawab penting dalam penanganan pandemi banyak diberikan kepada kader Golkar. Sebaliknya, kader PDIP tidak begitu dipercaya Jokowi karena telahmemberikan catatan buruk.

“Yang ditunjuk itu Luhut dan Airlangga (sebagai koordinator PPKM). Ya saya si enggak nyalahin Jokowi juga kader PDI Perjuangan. Tapi giliran disuruh pegang hal penting di bansos dikorupsi,” ucapnya.

Baca Juga  Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Lieus Sungkharisma: Ngawur Dan Menyesatkan!

Maka dari itu, Hensat menegaskan bahwa saat ini hubungan antara Jokowi dan partai banteng moncong putih tidak seharmonis sebelumnya.

“Jadi ya wajar ya Pak Jokowi lebih percaya partai lain dan memang lagi senggang mereka, lagi jaga jarak ini tidak dalam kondisi yang baik-baik saja,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan