IDTODAY NEWS – Undangan ke Istana untuk membicarakan perihal ekonomi, melulu diberikan Presiden Joko Widodo kepada perhimpunan-perhimpunan pengusaha di Indonesia.

Wajar kiranya jika muncul anggapan begitu. Karena, pada Rabu (8/9) Jokowi kembali melakukan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) ingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi), membahas soal kondisi perekonomian tanah air kekinian di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai dilonggarkan.

Baca Juga  Darmizal Sebut SBY yang Ambil Partai Demokrat dari Pendirinya

Meski di dalam pertemuan tersebut Jokowi meminta agar asosiasi pengusaha mengimbau kepada pelaku usaha tidak bereuforia dengan pelonggaran PPKM, tetapi ada masukan dari publik kepadanya agar mendengar perihal perekonomian dan pandemi dari kelompok masyarakat lainnya.

Seperti yang disampaikan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Emil Salim.

Dalam akun Twitter Pribadinya, Emil meminta Jokowi untuk tidak melulu mendengar dan atau meminta informasi lapangan dari pengusaha. Akan tetapi, dia menyarankan agar Kepala Negara juga mendengar dari sejumlah kelompok masyarakat.

Baca Juga  Jamiluddin Ritonga: Kritik PDIP Hanya Basa-basi, Tujuannya Mengerek Elektabilitas Partai dan Puan

“Setelah Presiden bertukar pikiran 8 September. Hal-hal pembangunan dengan pemimpin-pemimpin pengusaha Kain, Apindo, Hipmi sangatlah perlu melanjutkan dialog serupa juga dengan tokoh-tokoh bangsa seperti Muazin Ketua Muhamadyah, Pemimpin Buruh, Petani, Adat untuk gambaran obyektif tantangan bangun bangsa,” demikian Emil Salim.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan